Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cahaya Cinta

21 Februari 2018   00:08 Diperbarui: 21 Februari 2018   16:58 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kutemukan bayangan  
telapak tanganmu
di ujung sorot mataku
ketika engkau singgah
mengetuk pintu hatiku

Kudapati banyak garis di sana
pantulkan cahaya
terang benderang
berpencar dari ujung  
sepuluh jemarimu

Kubisik rembulan
adakah ia kehilangan sepenggal cahanyanya?
kutanya sang bintang
mungkinkah ia ikhlaskan senoktah kerlipnya?
kudesak mentari
apakah ia pinjamkan sekeping sinarnnya?
hanya gelengan kepala jawabannya....

Kusimpulkan, engkau cahaya
untukku mungkin
atau untuk yang lain?
mungkin tidak
dari ujung jemarimu  
telah berpendar begitu banyak cahaya
mengembara kemana-mana
dan, hanya satu yang nyangkut
di dasar jurang hatiku yang dingin

Kuraih segera
kuselimuti dengan sutera tebal berlapis wol
kuberi nama ia ; cahaya cinta

Jemarimu
pelakon tak berdaya
mungkinkah jemarimu
muara nuranimu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun