Stasiun Anyer Kidul, sebuah bangunan bersejarah yang terletak di ujung barat Pulau Jawa, menyimpan banyak cerita tentang masa lalu perkeretaapian di Indonesia. Dibangun pada tahun 1900 sebagai bagian dari jalur kereta api Westerlijnen yang menghubungkan Jakarta dengan wilayah barat Pulau Jawa, stasiun ini pernah menjadi titik penting dalam transportasi dan perdagangan pada masanya.
Jika stasiun Anyer kidul ini titik pertama dari arah paling barat yang merupakan titik nol kilo meter jalan Anyer-Panarukan. Stasiun kedua selanjutnya adalah stasiun Anyer Lor- stasiun Cigading (Saat ini masih Aktif) dilanjutkan ke stasiun Krenceng (saat ini masih aktif), dan seterusnya hingga ke stasiun jurusan Merak-Rangkas-Jakarta.
Pada awal abad ke-20, Stasiun Anyer Kidul menjadi stasiun ujung barat Pulau Jawa yang ramai. Kereta api mengangkut penumpang dan barang dari dan menuju Jakarta, serta menghubungkan Anyer dengan daerah lain di Pulau Jawa. Namun, seiring dengan perkembangan transportasi darat dan dihentikannya jalur kereta api menuju stasiun ini antara tahun 1980 dan 1990, Stasiun Anyer Kidul mulai kehilangan Popularitasnya. Bangunan stasiun yang tidak terawat dan tidak adanya aktivitas yang berarti membuat stasiun ini terlihat sangat memprihatinkan.
Bangunan stasiun yang tersisa tidak terawat dan sebagian besar telah rusak. Lahan di sekitar stasiun juga tidak terkelola dengan baik. Beberapa bagian lahan kosong di sisi barat menghadap Pantai Anyer Kidul  dimanfaatkan warga setempat menjadi lapangan bola voli. Sisi timurnya terimpit bangunan permukiman penduduk untuk tempat tinggal sementara atau tempat usaha kecil berupa warung. Tidak jauh dari stasiun tampak bekas Jalur untuk putar balik lokomotif yang merupakan bagian penting dari sejarah stasiun ini, juga tidak terawat hingga ditumbuhi pepohonan dan dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga setempat. Bagian dalam bangunan stasiun ini juga dimanfaatkan warga setempat untuk kandang ayam. Jika dilihat dari luar stasiun Tulisan "Anjer kidul" masih melekat di tembok bekas stasiun yang saat ini sudah rapuh dan tidak beratap lagi.
Akses untuk menuju kelokasi bekas stasiun ini sangat mudah karena lokasinya yang berada sebelah kiri di pinggir Jalan Raya Karangbolong-Cikoneng, Anyar, Serang, Banten, menghadap Pantai Anyer yang berada di sebelah kanan jalan, tidak jauh dari Pom Bensin Cikoneng.
Meskipun kondisinya memprihatinkan, Stasiun Anyer Kidul memiliki potensi besar untuk menjadi aset wisata sejarah yang menarik. Lokasinya yang dekat dengan pantai Anyer, sejarahnya sebagai stasiun ujung barat Pulau Jawa, dan arsitektur bangunannya yang klasik menjadikannya daya tarik yang unik bagi wisatawan.
Untuk mewujudkan potensi wisata Stasiun Anyer Kidul, diperlukan upaya dari berbagai pihak, terutama PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai pewaris utama yang mengelola aset perkeretaapian di Indonesia.
Stasiun Anyer Kidul adalah saksi bisu sejarah perkeretaapian di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk menjadi aset wisata yang berharga. Dengan upaya pengembangan potensi wisata yang tepat, stasiun ini dapat menjadi daya tarik wisata yang unik dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI