Mohon tunggu...
Zainal Abidin El Hanifa
Zainal Abidin El Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

saya saat ini sedang menempuh jenjang perguruan tinggi di Yogyakarta dan sedang mencoba untuk menulis di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Revolusi Iran: Ketika Ulama dan Rakyat Bersatu Meruntuhkan Monarki

9 Februari 2024   13:02 Diperbarui: 30 Maret 2024   14:10 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khomeni beertemu para simpatisan: https://id.pinterest.com/pin/604960162474014841/

Simpatisan Khomeni: https://id.pinterest.com/pin/193021534021585464/
Simpatisan Khomeni: https://id.pinterest.com/pin/193021534021585464/

Puncaknya tatkala Mustofa yang merupakan anak dari Khomeini tewas secara misterius di tempat tidurnya pada tahun 1977. Hal ini menimbulkan demonstrasi dari kalangan yang saat itu berjumlah 4 ribu massa. Akan tetapi mereka justru dipukul mundur oleh para aparat, sedikitnya 70 orang dinyatakan meninggal dalam demonstrasi itu. Kejadian ini tak ayal menimbulkan demonstrasi yang lebih besar lagi. Puncaknya tatkala peringatan meninggalnya Husein yang dirayakan tanggal 1 Desember (10 Muharam) dirayakan sembari melakukan demonstrasi ke Pemerintah. Demonstrasi yng diikuti ratusan ribu orang ini berakhir ricuh dan memakan korban sampai 4000 orang lebih.

Sejak tahun 1978-1979 demonstrasi hampir setiap hari terjadi. Kelompok sekuler dan kelompok Islamis yang terdiri oleh para mahasiswa, buruh, dan pegawai akhirnya kompak bersatu melawan Syah. Tidak henti-hentinya semangat terus digemborkan oleh Khomeini dari jauh kepada para demonstran. Secara perlahan Syah mulai kehilangan kekuatan terlebih setelah sebagian tentara mulai membelot mendukung kelompok opsisi.

Pada detik-detik terakhir kepemimpinannya, Syah beberapa kali melakukan manuver politik sebagai upaya untuk bertahan di tubuh politik pemerintahan Iran. Manuver politik yang dilakukan misalnya dengan mengangkat Syahpur Bakhtiar sebagai perdana menteri serta pembentukan dewan negara dan menyusupi orang-orangnya di sana. Akan tetapi kebijakan ini justru semakin menyulut demonstran untuk menggulingkan kekuasaanya. Akhirnya di bulan Januari tahun 1979 Syah beserta istrinya melarikan diri ke Los Angels dan meninggalkan Iran dengan Syahpur sebagai perdana menteri.

https://id.pinterest.com/pin/398216792065806921/
https://id.pinterest.com/pin/398216792065806921/

Di bulan yang sama para demonstran turun ke jalan untuk menuntut mundur kepada perdana menteri tersebut. Di bulan februari, Khomeini akhirnya pulang ke Iran dan mendampingi para demonstran untuk menggulingkan secara utuh rezim Pahlevi dari pemerintahan Iran. Di hadapan publik, Khomeini mengumumkan pembentukan Dewan Revolusi seekaligus meminta Syahpur untuk mundur dari jabatannya. Maka sejak saat itu, rezim Pahlevi yang berdiri sejak tahun 1925 pun berakhir. Hal ini menandai pula tamatnya sistem monarki di pemerintahan Iran yang telah eksis selama 2500 tahun lamanya.

  

Dampak Revolusi Iran

Teknologi nuklir yang dikembangkan Iran, sourch: https://aceh.tribunnews.com/2023/02/18/saking-takutnya-menhan-israel-akan-cegah-iran-punya-senjata-
Teknologi nuklir yang dikembangkan Iran, sourch: https://aceh.tribunnews.com/2023/02/18/saking-takutnya-menhan-israel-akan-cegah-iran-punya-senjata-

Revolusi Iran memberikan dampak yang besar bagi eksistensi Iran sebagai sebuah negara yang berdaulat seutuhnya. Keberhasilan Khomeini menggulingkan kediktatoran Syah menjadi bukti bahwa dalam sejarah, kalangan agamawan juga dapat mengobarkan semangat untuk meruntuhkan rezim pemerintah. Selepas Iran mengalami revolusi, sistem pemerintahan diubah menjadi sistem republik dengan kekuasaan tertinggi berada di bawah seorang ulama. Ulama berperan sebagai pengawas dan pembimbing jalannya pemerintahan.

Selain itu, di bidang ekonomi Iran mulai tidak bergantung lagi kepada negara asing. Meskipun mendapat embargo dari negara-negara barat, akan tetapi Iran tetap semangat dalam meningkatkan taraf hidup rakyat dengan konsep kemandirian. Adanya ancaman dari Amerika dan pemberontakan rezim Ba'ats menyadarkan Iran untuk menguatkan sistem pertahanan dan keamanan negaranya. Akhirnya secara pasti Iran mulai mengembangkan industri militernya hingga mampu menarik negara lain untuk menjalin kerjasama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun