Mohon tunggu...
Zainal Abidin El Hanifa
Zainal Abidin El Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

saya saat ini sedang menempuh jenjang perguruan tinggi di Yogyakarta dan sedang mencoba untuk menulis di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Revolusi Rusia: Perang antara Kelompok Merah dan Putih

8 Februari 2024   21:56 Diperbarui: 8 Februari 2024   21:59 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sourch: https://id.pinterest.com/pin/636837203612581142/

 

Latar Belakang Revolusi Rusia

      Revolusi Rusia berawal dari tuntutan kaum petani yang merasa dirugikan akibat kekangan yang mereka terima dari pemerintahan Uni Soviet. Pergerakan awal yang dilakukan yaitu dengan melakukan mogok kerja sebagai tuntutan perbaikan sistem tata kerja yang dinilai buruk. Seiring persebaran industrialisasi, kaum petani beralih menjadi buruh pekerja di pabrik-pabrik dan pertambangan. Di tahun 1905, para buruh melakukan pemberontakan menuntut penyamarataan hak serta mengganti ideologi Komunis ke ideologi Liberal. Di tengah kekacauan, Tsar Nicholas II memutuskan penjaminan kebabasan hak dan berserikat serta pembentukan parlemen. Akan tetapi pembentukan parlemen ini justru menimbulkan permasalahan baru dengan pertentangan yang terjadi antara kaum sosialis dan liberalis. Pada akhirnya Tsar II memutuskan untuk memihak kepada kaum sosialis dan langsung membubarkan Parlemen.

      Sejak kalahnya Uni Soviet dalam  perang melawan Jepang, isu revolusi di pemerintahan Uni Soviet semakin marak digaungkan. Berbagai gerakan muncul dari rakyat yang berusaha mendapatkan persamaan hak dan perlakuan yang manusiawi dari pemerintah. Meskipun sering dipukul mundur oleh aparat, namun semangat rakyat ini tidak  bisa dibendung sehingga revolusi benar-benar terjadi. Revolusi ala Uni Soviet menghadapi masalah dari peperangan yang diikuti.

Foto Tsar Nicolas II, sourch: https://id.pinterest.com/pin/209276713922448393/
Foto Tsar Nicolas II, sourch: https://id.pinterest.com/pin/209276713922448393/

Proses Terjadinya Revolusi Rusia

Kepemimpinan Tsar Nicolas II yang dirasa terlalu mengekang dan otoriter membuat rakyat menyimpan kemarahan di hati mereka. Kemarahan ini semakin bergejolak tatkala krisis ekonomi yang disebabkan oleh kekalahan Uni Soviet dalam Perang Dunia I. Puncaknya adalah ketika terjadi pemogokan kerja serta kerusuhan masal yang dilakukan oleh para pekerja sebagai bentuk kekesalan. Meski telah menerjunkan aparat, akan tetapi kerusuhan tidak kunjung reda bahkan sebagian aparat membelot ke para pekerja. Merasa tidak ada dukungan lagi dari rakyat, Tsar II akhirnya memutuskan untuk membubarkan kekaisaran pada tahun 1918.

Setelah kekaisaran dibubarkan, pemerintahan koalisi sementara yang terdiri atas koalisi komunis dan liberalis (Bolshevik) didirikan. Akan tetapi, pada waktu ini pemerintahan masih dipegang oleh kaki tangan kekaisaran. Mereka pada akhirnya tetap melanjutkan ekspansi ke wilayah Eropa Timur. Pembentukan koalisi baru ternyata bertujuan untuk melanjutkan kiprah Rusia dalam Perang Dunia I. Akan tetapi tujuan ini ditentang oleh kelompok Komunis Ekstrimis. Kelompok ini sangat ingin Rusia berhenti ikut campur dalam peperangan yang berlangsung. Keinginan Komunis Ekstrimis ternyata tidak ditanggapi serius oleh kaum Bolsevik, mereka tetap bersikukuh ingin melanjutkan kiprah Rusia di Perang Dunia I.

Kaum Bolsevik dengan pemimpinnya Vladimir Lenin, sourch: https://id.pinterest.com/pin/829225350151315236/
Kaum Bolsevik dengan pemimpinnya Vladimir Lenin, sourch: https://id.pinterest.com/pin/829225350151315236/

Serangan pertama dilancarkan ke Eropa Timur pada bulan April 1917. Sayangnya serangan ini justru berbuntut kekalahan diakibatkan desersi masal yang dilakukan para tentara sosialis yang terdiri atas kaum buruh dan petani. Akhirnya Jerman saat itu berhasil menahan serangan dari Rusia. Di lain sisi, pemerintahan lama ternyata mulai menghimpun kekuatan untuk menumbangkan rezim baru (Bolshevik). Mereka mendapat dukuang dari simpatisan yang pro-kekaisaran dan tuan tanah yang menentang nasionalisasi komunis. Kehadiran kelompok anti-bolshevik inilah yang memicu perang saudara di tubuh Rusia.

Salah satu kelompok anti Bolshevik yang terkenal adalah orang-orang Cossacck yang pro terhadap kekasiaran. Mereka yang disebut sebagai Tentara Putih terkenal dengan orang yang ahli berperang. Pada perkembangannya, kelompok anti-Bolshevik semakin meluas dan melakukan penyerangan terhadap pemerintahan Bolshevik. Mereka menyerang dari arah timur (Siberia), barat (Ukraina), dan selatan (Asia Tengah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun