Mohon tunggu...
Zaim Zen
Zaim Zen Mohon Tunggu... Freelancer - Penghayat Kehidupan

Penulis buku “secangkir teh dan sepotong ketupat”.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benih-benih Diskriminasi

6 Juni 2020   03:22 Diperbarui: 6 Juni 2020   04:01 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Foto: Beritasatu / Primus Dorimulu )

Mungkin kita juga pernah melihat saat saudara Papua kita lewat dan ada ibu hamil yang kemudian kaget bukan kepalang lalu mengelus-elus kandungannya dan melafalkan mantra tertentu supaya anaknya tidak sehitam itu. 

Mungkin pula kita sering melihat, saat di bis di kereta, ketika saudara Papua kita baru masuk kendaraan umum tersebut lalu sepasang muda-mudi langsung berbisik dengan wajah sinis, atau tertawa cekikikan sambil melirik ke arah saudara kita Papua.

Aku sering bertanya dalam diri, mengapa pendapat umum mengatakan bahwa cantik itu putih dan hitam itu jelek? Apa salahnya memiliki kulit hitam, apa istimewanya memiliki kulit putih, kalau pandangan kita masih sempit dengan menilai keindahan seorang manusia hanya berdasar pada warna kulit?

Jika kita masih menganggap bahwa cantik itu putih dan jelek itu hitam, maka kita perlu sejenak merefleksikan diri, jangan-jangan masih ada tersisa benih-benih diskriminasi dalam kita.

Zaim Zen
Konstanz, 5 Juni 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun