Mohon tunggu...
Zaimatul Afifah
Zaimatul Afifah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bertumbuh

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Di Balik Konotasi Negatif dari "Ngambis" di Kalangan Gen Z

13 Januari 2022   13:15 Diperbarui: 13 Januari 2022   13:23 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh: Zaimatul Afifah

“Ambis banget lu, slow napa ngambis mulu ntar stress tau”, “apaansih lu kerjaannya ngambis mulu nggak cape apa” kata ambis/ngambis seperti kalimat diatas menjadi salah satu kata yang cukup dikenal oleh kalangan mahasiswa maupun pelajar di Indonesia. Kata ngambis berasal dari kata ambisi. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "ambisi" adalah keinginan, hasrat, nafsu yang besar untuk memperoleh sesuatu (seperti pangkat, kedudukan). Sedangkan, "ambisius" adalah berkeinginan keras mencapai sesuatu .

Nah, kenapa bisa jadi ngambis?

Hal ini dikarenakan masyarakat di Indonesia gemar mengubah kata agar terdengar lebih gaul. Pemaknaan kata ngambis memang terdengar layaknya suatu hal yang memberikan energi positif, karena orang yang ngambis akan bekerja keras untuk memperjuangkan apa yang diinginkannya. 

Namun, sangat disayangkan ngambis didunia perkuliahan/sekolah dikonotasikan sebagai hal yang negatif karena orang yang ngambis di mata sebagian masyarakat dipandang sebagai orang yang kaku dan egois karena sering mementingkan ambisinya tersebut. Apalagi, kata ngambis sangat kental dikalangan mahasiswa dan pelajar yang rajin belajar dan selalu bertanggung jawab atas tugas-tugas yang ada. 

Tidak jarang pula pelajar/mahasiswa yang ngambis baik di sekolah maupun di kampus dilabeli sebagai seseorang yang aneh karena mereka yang mengkonotasikan ngambis sebagai suatu hal yang kurang wajar, hal tersebut dikarenakan orang yang ngambis akan terus memperjuangkan apa yang diinginkannya sehingga membuat teman-teman disekitarnya berpandangan bahwa ia tidak dapat santai dalam menikmati hidup. 

Menurut youtuber Jerome Polin dalam salah satu unggahan di story Instagramnya mengatakan bahwa “kalo normalisasi ngejek orang yang ambis, ngerjain pr, rajin belajar, gak akan maju-maju negara kita” ujarnya. 

Opini yang disampaikan Jerome polin tersebut memang sepatutnya harus dipertimbangkan bagi kalangan generasi z baik pelajar ataupun mahasiswa karena apabila hal-hal tersebut dinormalisasikan maka akan memiliki dampak yang buruk kedepannya karena pelajar/mahasiswa yang memegang teguh integritasnya dalam belajar akan takut tidak diterima lingkungannya akibat perspektif tersebut.

Terlepas dari konotasi dan pandangan tersebut, ngambis memiliki makna yang mendalam loh. Menurut M.erica yang dilansir Qoura menjelaskan bahwa Orang-orang tidak akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai sesuatu jika dirinya sendiri tidak tahu apa yang ingin ia capai, mereka melakukan upaya yang cukup untuk mencapai sesuatu. 

Pernyataan ini memperjelas bahwa orang yang ambisius sudah memiliki sesuatu untuk dicapai. Mereka menemukan tujuannya dalam hal bekerja, berkuliah, bersekolah bahkan dalam tujuan hidupnya. Mereka memiliki keinginan yang kuat dan tidak mudah goyah alias bodoh amat terhadap komentar dan pandangan orang lain dan hanya fokus dengan visi misi hidupnya. 

Orang yang ngambis tahu mereka akan melangkah kemana dan memiliki tujuan hidupnya. Pemahaman ini seharusnya menyadarkan mereka yang mengkonotasikan ngambis sebagai suatu hal yang negatif karena dengan ngambis belajar atupun skill-skill yang baru akan menambah pengetahuan, pengalaman, serta dapat meningkatkan kualitas hidup itu sendiri. Jadi, sebagai generasi z kita sepatutnya berpikir kritis dalam beropini dan menilai suatu hal bukan dari satu sisi saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun