Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita tentang Bapak

9 Agustus 2022   17:03 Diperbarui: 9 Agustus 2022   17:08 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita itu disampaikan ketika aku dan kakak merasa malas untuk belajar. Ya, namanya saja anak-anak.

"Waktu itu bapak sudah tidak punya ibu dan bapak. Makan dan minum saja susah.. Keadaan seperti itu bapak tidak malas. Masa kalian yang sudah lebih enak malah jadi malas belajar..", lanjut bapak.

Jelas waktu itu aku dan kakak cuma diam. Waktu itu jelas kami tidak bisa membayangkan seperti apa susahnya bapak dan kakak-kakaknya 

Kalau bapak sudah berbicara seperti itu, otomatis kami harus mematikan televisi dan belajar. Mau tidak mau.

***

Kini setelah aku dewasa, aku memahami mengapa bapak bersikap cenderung keras dan tegas kepada aku dan kakakku. Semua demi masa depan kami.

Belajar memang penting. Prihatin untuk tidak menonton televisi terus menerus. Prihatin dari tidak dipenuhinya semua keinginan dan kesenangan itu juga penting untuk kami.

Terima kasih bapak. Semoga kami bisa belajar dari nilai positifmu. Dan membuang yang negatif darimu. Semoga bapak sehat dan bahagia selalu. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun