Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ibu, Ibadah Haji, dan Umrah

16 Oktober 2021   03:52 Diperbarui: 16 Oktober 2021   03:59 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku lihat ibu dan teman-teman calon jamaah haji sangat bahagia. Ya, bagaimana tak bahagia. Setelah lama menabung rupiah demi rupiah, mereka akhirnya akan menginjakkan dua kaki lemahnya di tanah suci.

Ibu dan pasti teman-temannya juga "nyicil" membeli perlengkapan ibadah haji. Aku tahu karena pernah ku lihat ibu membawa beberapa baju putih, jilbab besar berwarna putih selepas kegiatan manasik haji.

Kegiatan jalan pagi-pun dilakukan ibu. Dengan atau tanpa ada yang menemani. Ya, itu dilakukan karena nantinya di sana dibutuhkan fisik yang kuat. Tempat menginapnya bisa saja jauh dari Ka'bah. Dan juga kegiatan sa'i. Lari-lari kecil. Pasti membutuhkan fisik yang kuat. 

"Kudu latihan mlaku.. Nanti biar kuat di sana..", kata ibu suatu saat.

***

Hingga akhirnya cita-cita dan harapan ibu harus dikubur. Ibu mendapatkan nikmat dari Allah berupa sakit stroke. Sekitar dua atau tiga tahun menjelang jadwal keberangkatan ibu ke tanah suci.

Ibu diberikan kesempatan dua kali oleh penyelenggara haji. Atau dua tahun untuk tetap menjalankan ibadah haji ini. Tetapi ibu tetap mengajukan pengunduran diri sebagai calon jamaah ibadah haji.

Ya, aku paham kondisi ibu. Ibu yang gerak terbatas sekali tentu tak mau merepotkan orang lain. Meski sebenarnya di sana pasti ada yang mau membantunya.

Dan yang lebih utama adalah ibu mungkin malu karena makan dan minum lebih sering menggunakan tangan kiri. Karena yang berfungsi baik ya tangan kirinya. Dan kalaupun memakai tangan kanan, pasti ibu juga malu. Karena gerakannya kaku.

Apalagi kalau mau mandi, buang air kecil dan buang air besar. Pasti ibu sangat malu jika yang membantunya sama sekali tak dikenalnya. Jangankan orang lain, kepada anaknya sendiri ibu kadang tak mau dimandikan. Malu dilihat auratnya, meski oleh anaknya sendiri.

Saat pengunduran diri sebagai calon jamaah haji, akhirnya semua uang pendaftaran dikembalikan penuh. Dan ibu tak mempergunakan uang itu untuk keperluannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun