Ada banyak nilai nilai kemanusiaan yang bisa kita jumpai atau temukan di dalam tradisi kenduri sko ini, seperti minsalnya bekerja sama, tenggang rasa, menghormati orang lain. Nilai kemanusiaan ini bisa diliat dari awal proses kenduri sko yaitu melakukan musyawarah dalam menentukan siapa yang akan diberikan gelar adat dan menentukan hari serta penyelenggaranya. Proses musyawarah merupakan proses dalam menjunjung tinggi harkat manusia. Bahwa dengan bermusyawarah berarti ada proses penghargaan terhadap orang lain, hak yang sama dalam berpendapat seperti menerima dan pendapat yang berbeda dan menyatukannya.
 Adapun sikap masyarakat terhadap dalam pemilihan gelar adat dalam musyawarah banyak respon positifnya dan juga ada beberapa terkait hal negatif pada pemilihan gelar adat di isukan dengan politik. Ada juga nilai kemanusiaan lian yang bisa ditemukan dalam kenduri sko ini adalah dengan mengadakan pesta bersama dengan kerabat dan kelurga dan msyarakat desa sampai ke tamu yang datang untuk menyaksikannya.
 Makan bersama tanpa ada batas dan status sosial menjadikan kegiatan ini nilai nilai kemanusiaan akan persamaan derajat, memiliki hak dan kewajiban selaku manusia yang sama. Dan untuk sikap orang pada zaman sekarang pada pemilihan gelar adat hanya orang tertentu saja yang datang di musyawarah,karna terkandang dalam pemilihan gelar adat sudah langsung ditunjuk siapa gelar adat berikutnya. Karena dengan modernisasi sudah mulai jarang terjadinya musyawarah dalam melaksana tradisi adat.
Â
Nilai Kemasyarakat dalam Kenduri Sko.
 Pelibatan seluruh masyarakat di dalam tradisi kenduri sko menandakan adanya kesadaran masyarakat akan nilai sosial kemasyarakatan yang mereka miliki. Bagi masyrakat hamparan rawang kenduri sko adalah tradisi yang baik untuk dilakukan karena nilai nilai kebaikan bnyak dipraktikan di dalam tradisi tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan dalam pembahasan bahwa di dalam kenduri sko mengandung nilai nilai penghargaan atau penghormatan kepada Tuhan dan leluhur, nilai kerja sama, nilai rasa dan menghormati orang lain, kesamaan hak dan keadilan, dan lain-lain. Semua itu merupakan nilai nilai kebaikan. Keyakinan akan nilai nilai kebaikan tersebut mewujud dalam masyarakat dengan bersama sama dan bergotong royong untuk menyelenggarakan kenduri sko.
 Anehnya dalam zaman yang modern sekarang ini sikap masyarakat untuk berpatisipasi dalam kebersamaan dipengaruhi oleh kegiatan kerja,sehingga orang yang ikut berpatisipasi tidak sebanyak waktu dulu.
 Bagi masyarakat hamparan rawang adat adalah hal baik dalam menata keharmonisan kemasyarakatan. Melakukan adat merupakan perbuatan untuk kemanusiaan, anehnya pada zaman sekarang banyak pemuda pemuda kurang tahu tentang tradisi adat karna di pengaruhi oleh perkembangan zaman,sehinggan banyak tradisi yang dari dulu banyak dilakukan sekarang hanya tinggal beberapa yang masi menjadi tradisi di daerah rawang. Berdasarkan pembahasan saya diatas, dapat saya simpulkan bahwa tradisi kenduri sko merupakan tradisi yang dilakukan bila ada orang yang di beri gelar adat terlebih dahulu dan juga diadakan untuk syukuran. Dan juga banyak pandangan sikap tentunya dari kalangan masyarakat baik dari kalangan orang tua dan kalangan pemuda, tentunya dalam pembahasan saya ini bisa diambil tolak ukur atas berbagai sikap dan keyakinan terhadap tradisi kenduri sko yang mana dalam pandangan tersebut berubah ubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI