Mohon tunggu...
Zahratul Karmila
Zahratul Karmila Mohon Tunggu... Kebudayaan

Follow ig @zahratulkarmila_06

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sikap dan Keyakinan Masyarakat dalam Budaya Kenduri Sko

22 Desember 2021   22:38 Diperbarui: 22 Desember 2021   22:46 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NILAI-NILAI DALAM KENDURI SKO,TERUTAMA PADA PANDANGAN

MASYARAKAT BANYAK MENIMBULKAN BERBEDA SIKAP DAN KEYAKINAN

 

  Di dalam sebuah masyarakat tradisional, warisan atau peninggalan leluhur merupakan pusaka yang sangat berharga. Salah satunya adalah tradisi kenduri sko yang dilakukan oleh masyarakat. Kenduri Sko merupakan tradisi masyarakat yang masih dipertahankan sampai saat ini karena mengandung nilai-nilai sebagai praktik sosial kultural masyarakatnya. Oleh sebab itu, tujuan dari ini adalah mengetahui pandangan masyarakat yang terdapat di dalam tradisi kenduri sko.

  Dengan menggunakan wawancara ke berbagai tokoh, dan menggunakan daftar tertulis dalam pengajuan pertanyaan, dan juga beberapa referensi. Adapun berbagai sikap terhadap kenduri sko di masyarakat hamparan rawang banyak terjadi pendapat antara tokoh masyarakat dan tokoh adat juga sekaligus tokoh agama. karena dilihat dari tradisi kenduri sko tersebut terjadi beberapa perubahan waktu ke waktu. Dilihat dari biayanya yang lumayan besar mengakibatkan banyak perubahan dalam tradisi kenduri sko, untuk biaya pada masa awal kenduri sko itu berupa seekor kerbau, juga akibat besarnya biaya mengakibatkan dilakukan kenduri sko dari waktu setahun sekali berubah menjadi lima tahun sekali,dan juga dilihat dari zaman sekarang orang juga kurang antusias dalam pelaksanaan tradisi kenduri sko, dan sempat terjadi keterlambatan dalam beberapa tahun terakhir ini,akibat modernisasi.

  Modernisasi ialah proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang mmodern Alhasil  dengan berubahnya tradisi kenduri sko dari waktu pelaksanaan setahun menjadi lima tahun sekali,mengakibat berbagai pendapat dari kalangan masyarakat. Dan adapun pendapat dari tokoh adat sekaligus tokoh masyarakat mengatakan bahwa berubahnya pelaksanaan setahun sekali menjadi lima tahun sekali itu adalah keputusan yang sangat sulit ditempuh karna keterbiasaan orang dulu tradisi ini dirubah seiring dengan perkembangan zaman.

  Tentunya juga beberapa sikap dan keyakinan masyarakat pada zaman modrn, mengakibatkan antusias dalam pelaksanaan beberapa tahun kebelakang menjadi kurang antusias terutama pada anak muda yang lain pada zaman sekarang. Dalam perubahan waktu tradisi kenduri sko, masyarakat hamparan rawang tidak banyak menanggapi perubahan seolah olah memang tidak mengapa dirubahnya waktu pelaksanaan Kenduri Sko. buktinya masyakat masih mengadakan kenduri sko walaupun dalam jangka waktu lima tahun sekali.

Nilai sikap dan kepercayaan keagamaan dalam kenduri sko di masyarakat Hamparan Rawang.

  Seperti yang telah ditulis sebelumnya, Kenduri Sko merupakan tradisi selepas panen atau rasa syukur yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih. Masuk agama Islam yang lebih di terima oleh kalangan masyrakat membuat tradisi Kenduri Sko harus berlandasan agama Islam. Dengan di undangnya tokoh agama dalam acara kenduri sko, memotong seekor kerbau dan memasak hasil panen untuk dimakan bersama dilakukan dengan doa-doa keagamaan. Tentunya ini menandakan bahwa orang hamparan rawang memiliki nilai keagamaan yang kuat dan rasa syukur atas apa yang dianggap sudah diberi kebaikan atau berkah berupa hasil panen yang melimpah oleh tuhan. Akan tetapi dalam pandangan beberapa tokoh masyarakat mengatakan kenapa harus ada hari tertentu dalam melakukan syukur atas berkah yang di limpah kan Tuhan kepada kita.

  Tentunya dari dulu tidak ada timbulnya pertanyaan tersebut karena pada acara tradisi kenduri sko orang dulu menerima dan menganggap bahwanya acara tersebut hanya bermasuk dalam syukuran, adapun pertanyaan yang datang dalam tradisi kenduri sko sekarang berasal dari pertanyaan kalangan anak muda zaman sekarang. Kemudian hasil panen yang dimasak dan dimakan bersama menandakan akan nilai nilai kebaikan, mengasihi dan berbagi kebahagian kebahagiaan kepada orang lain yang tentu saja merupakan ajaran dalam agama yang dianut, yaitu Islam.

Nilai sikap dan kepercayaan kemanusian dalam kenduri sko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun