Mohon tunggu...
zahra khairunnisa
zahra khairunnisa Mohon Tunggu... Administrasi - staff purchasing di pt kacaruma indonesia

saat ini saya sedang kuliah di universitas pamulang jurusan akuntansi perpajakan,saya hobi bermain basket dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Z Lebih Susah Cari Kerja?

24 Mei 2024   17:53 Diperbarui: 24 Mei 2024   18:40 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Kompas

ternyata separuh lebih penduduk indonesia yang nganggur itu Gen-Z ini selaras sama data BPS yang bilang 10 juta penduduk usia muda itu nganggur atau tanpa kegiatan.

tapi Gen-Z banyak  nganggur bukan karena nggak mau kerja,sebagian dari mereka ada yang terlalu milih-milih mau kerja tapi masalahnya ada kendala masalah ekonomi yang ngebuat mereka nggak bisa kerja.

buktinya ada penurunan jumlah pekerjaan formal dalam 15 tahun terakhir makanya masuk kerja pun jadi lebih ketat.

Bagaimana daya saing Gen Z lulusan SD dan SMP di dunia kerja?

Masih ada pencari kerja dari kelompok Generasi Z yang pendidikan tertingginya SMP, termasuk yang tidak tamat SD dan lulus SD. Jumlahnya pada 2022 sebesar 15,2 persen dari seluruh pencari kerja yang lahir pada periode 1997-2012.

Proporsi pencari kerja Generasi Z dengan latar belakang pendidikan tertinggi SMP tersebut bahkan lebih besar ketimbang Gen Z pencari kerja dari lulusan perguruan tinggi (12,1 persen). Hanya Gen Z lulusan SMA dan SMK yang jumlahnya lebih besar, yakni 72,5 persen dari total pengangguran pencari kerja berusia Gen Z.


Gen Z pencari kerja ini menyumbang angkatan kerja Indonesia yang memang masih didominasi oleh lulusan sekolah menengah pertama ke bawah, yakni 55,4 persen pada tahun 2022. Artinya, ada 79,6 juta orang berpendidikan paling tinggi SMP dari total angkatan kerja 143,7 juta orang.

Dengan latar belakang pendidikan dan keterampilan yang rendah, tingkat kompetisi lulusan SMP/SD untuk langsung mendapat kerja di sektor kerja formal dalam setahun setelah lulus hanya 2,9 persen, berdasarkan analisis data mikro Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2022.

Baca selengkapnya dalam artikel Generasi Z Lulusan SD dan SMP Terpinggirkan di Dunia Kerja

Benarkah terjadi pergeseran dari sektor padat karya ke padat modal yang berarti mengurangi penciptaan lapangan kerja?

Terjadinya pergeseran dari industri padat karya ke padat modal yang tidak butuh banyak tenaga kerja sudah terlihat sejak beberapa tahun terakhir. Total kenaikan kontribusi sektor padat modal pada 2022 mencapai Rp 3.389 triliun dibandingkan kontribusi tahun 2017, sedangkan di sektor padat karya untuk periode yang sama, kontribusi hanya Rp 2.092 triliun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun