Mohon tunggu...
Zahra Haura Hanan
Zahra Haura Hanan Mohon Tunggu... Lainnya - Accounting Stud

Ciao!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peringati Hari Anak Sedunia: Waktunya untuk Lebih Melek tentang Hak-hak Anak

18 November 2020   13:50 Diperbarui: 20 November 2020   12:36 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tahunnya Hari Anak Universal atau yang lebih kita kenal dengan Hari Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 20 November. 

Hari Anak Sedunia pertama kali diperkenalkan oleh Majelis Umum PBB. Pada saat itu Majelis Umum PBB mencetuskan Deklarasi Hak-Hak Anak pada 20 November 1959. Tanggal 20 November juga merupakan tanggal yang sama pada tahun 1989 ketika PBB mengadakan Sidang Umum untuk mengadopsi Konvensi Hak-Hak Anak. 

Konvensi tersebut menjelaskan siapakah anak-anak itu, semua hak-hak mereka, dan tanggung jawab pemerintah terhadap mereka. Semua hak mereka terhubung dan semuanya sama pentingnya serta tidak dapat diambil dari anak-anak.

Dalam hasil Konvensi Hak-Hak Anak terdapat 54 poin penjelasan, antara lain 1 poin penjelasan mengenai siapakah anak-anak itu, 41 poin penjelasan mengenai hak-hak anak, dan 12 poin penjelasan mengenai bagaimana konvensi itu berjalan atau penjelasan mengenai bagaimana pemegang kepentingan seperti pemerintah, PBB, UNICEF, dan organisasi lain untuk dapat memastikan bahwa seluruh anak-anak mendapatkan dan menikmati hak-hak mereka.

Menurut hasil konvensi tersebut anak-anak merupakan setiap pribadi yang berusia dibawah 18 tahun. Terdapat berbagai hak-hak pada anak yang tercantum dalam hasil konvensi tersebut antara lain, hak untuk hidup, hak untuk tidak mendapatkan diskriminasi, hak untuk  mendapatkan kehidupan yang layak, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk mendapatkan perlindungan dari obat-obatan terlarang, kekerasan seksual, penjualan manusia, serta perlindungan ketika perang, dan lain-lain.

Hari anak sedunia merupakan momen yang paling tepat untuk mensosialisasikan, meningkatkan kesejahteraan dan merayakan hak-hak  anak di seluruh dunia. Momen ini tentunya bisa kita terjemahkan menjadi tindakan-tindakan langsung untuk dapat membangun dunia yang lebih baik bagi mereka.

Melansir laman resmi UNICEF, peringatan hari anak sedunia tahun 2020 mengusung tema “A day to reimagine a better future for every child” atau satu hari untuk membayangkan kembali atau menata ulang dunia yang lebih baik bagi semua anak. Seluruh orang tua, guru, perawat, dokter, polisi, pemimpin pemerintahan, aktivis masyarakat, pemuka agama, dan kaum muda-mudi tentunya dapat memainkan perannya masing-masing untuk turut ikut serta dalam memperingati, merayakan, dan membuat dunia yang lebih baik bagi anak-anak. 

Perayaan Hari Anak Sedunia tahun ini tentunya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 yang melanda bumi berakibat kepada seluruh penghuninya. 

Tak bisa dimungkiri semua keadaan menjadi sulit terutama dalam aspek ekonomi. Pandemi ini juga tak hanya menyerang kesehatan fisik tetapi juga menyerang kesehatan mental dan psikis warga dunia terutama anak-anak.

Melansir The Washington Post, di Burkina Faso terdapat satu dari lima anak mengalami kelaparan dan kekurangan gizi saat pandemi ini. Hal tersebut merupakan bukti nyata bahwa pandemi ini merupakan masa-masa sulit bagi seluruh masyarakat dunia. 

Keadaan pandemi yang mengaruskan seluruh masyarakat untuk tetap berada di rumah saja terutama bagi anak-anak alih-alih untuk keamanan nyatanya tak begitu. 

Melansir republica.co.id menurut Kementrian Sosial, kekerasan pada anak melonjak ketika masa pandemi. Anak-anak yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih  dan mendapatkan hak-hak mereka terutama ketika pandemi ini malah kenyataanya sebaliknya.

Oleh karena itu seluruh orang-orang terdekat bagi anak tentunya memiliki banyak hal yang bisa dilakukan untuk ikut merayakan dan memberikan hak-hak yang belum mereka dapatkan. 

Semuanya memiliki peran untuk merealisasikan hal tersebut, yaitu dengan cara melek terhadap hak-hak yang melekat pada anak dan menanamkan rasa bahwa anak-anak merupakan individu yang harus dilindungi dan disayangi. 

Tak hanya itu bagi muda-mudi berusia 13-24 tahun bisa ikut turut merayakan Hari Anak Sedunia ini dengan ikut berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan oleh PBB. 

Melansir laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations), mereka mengajak muda-mudi mulai usia 13-24 tahun yang gemar menggambar dan ingin merubah dunia menjadi dunia yang lebih baik bagi anak untuk menggambarkan intrepretasi mereka mengenai dunia yang ingin mereka bangun setelah pandemi Covid-19 ini. 

Hal ini menggambarkan bahwa dunia yang baik bagi anak merupakan topik dan isu yang penting untuk diperhatikan bagi seluruh kalangan usia.

Sejatinya anak-anak merupakan pribadi yang patut kita beri perhatian dan perlingungan lebih, tak hanya oleh orang tuanya melainkan oleh seluruh orang-orang disekitarnya. 

Anak-anak memiliki hak untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang sejak di dalam kandungan dan tentunya orang tua merupakan sosok yang memiliki peran utama dalam hal ini. Namun nyatanya masih banyak anak-anak yang belum atau bahkan tidak mendapatkan hak tersebut dari orang tuanya ataupun dari orang-orang disekitar mereka.

Oleh karena itu mari kita manfaatkan momen Hari Anak Sedunia ini untuk memberikan mereka hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan, bukan hanya ketika hari anak saja melainkan untuk setiap hari-hari lainnya dalam hidup mereka untuk membuat dunia mereka menjadi lebih baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun