Mohon tunggu...
Zahra
Zahra Mohon Tunggu... -

Penulis dan praktisi pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Belajar Asyik dan Eksploratif Dengan Buku Digital Interaktif

4 Oktober 2017   22:37 Diperbarui: 8 Oktober 2017   11:21 2151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Era digital membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Revolusi pendidikan era digital telah dimulai. Semua pihak dan pemangku kepentingan mulai dari pembuat kebijakan sampai para pendidik yang berada di ujung tombak, harus segera bebenah diri dan memanfaatkannya. Sebab bila tidak malah akan tertinggal dan terlindas. 

Hal ini juga disampaikan oleh Direktur Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) di Indonesia - Jakarta Shahbaz Khan, "Sesuai perkembangan zaman, kita bisa melihat bahwa berbagai infomasi yang bisa diakses melalui perangkat digital sebenarnya harus bisa memberi manfaat, tak hanya untuk mendapatkan informasi komprehensif, tetapi juga pendidikan," ujar Khan dalam acara RRI Diplomatic Forum Literacy in Digital World: Challenges and Oportunities, Rabu (20/9/2017) di Jakarta.

Salah satu perubahan besar dalam dunia pendidikan era digital adalah adanya "Buku Digital".  Sejak jaman dahulu hingga saat ini, buku memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Buku merupakan sumber belajar yang tak lekang oleh zaman. Banyak orang mengatakan, buku sumber ilmu, buku jendela dunia, jalan menuju pengetahuan dimulai dengan membalik halaman buku. Menurut riwayat sejarah, buku senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dahulu di Mesir, buku menggunakan papirus yang digulung, atau daun, di Tiongkok, para cendekiawan menuliskan ilmunya di atas lidi yang diikat menjadi satu. Berabad-abad kemudian baru ditemukan kertas yang membawa perubahan besar dalam dunia perbukuan. Kertas yang ringan dan dapat bertahan lama dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku.

Di era teknologi digital saat ini, buku cetak dalam lembaran kertas mulai tergeser keberadaannya dengan buku digital. Seiring perkembangan teknologi informasi, penggunaan buku digital atau buku elektronik (e-book) semakin meningkat. Perangkat yang digunakan pun semakin berkembang dan semakin terjangkau masyarakat luas. Selain lap top, tablet, juga ada banyak jenis alat pembaca buku digital (e-book reader).Dengan bantuan alat ini, semua orang bisa memiliki perpustakaan sendiri. Sebab, perangkat yang kecil dan tipis ini mampu menyimpan ribuan buku digital, bahkan seluruh isi perpustakaan dunia. Dengan ukuran yang tipis dan ringan, pengguna bisa menenteng ribuan buku ini ke mana pun juga.

Keberadaan buku digital, sangat membantu dunia pendidikan, mulai dari tingkat Pendidikan yang paling dasar. Saat ini guru dengan mudah mencari materi pelajaran dari berbagai sumber di dunia maya, demikian juga dengam siswa. Kelak orang tua tak perlu lagi memikirkan anaknya menyandang tas berat yang berisi tumpukan buku di punggungnya. Ia hanya perlu membawa sebuah perangkat yang sudah berisi ribuan buku digital di dalamnya.

Sayangnya pemanfaatan buku digital ini belum dilakukan secara optimal di sekolah, terutama sekolah dasar (SD). Padahal pemerintah telah telah menyediakan lebih dari 2000 Buku Pelajaran Sekolah Gratis untuk tingkat SD,SMP,SMA & SMK, baik untuk Kurikulum 2013, dan KTSP 2006. Buku-buku ini selain dapat diunduh secara gratis, isinya juga cukup lengkap dan memenuhi standard karena telah lolos uji kelayakan dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Buku Sekolah Elektronik (BSE) tersebut dapat diunduh melalui laman kemendikbud.

Pada umumnya pemanfaatan Buku Sekolah Elektronik (BSE) di sekolah dasar (SD) dilakukan dengan mengunduh dan kemudian dicetak. Hal ini tentu tidak praktis dan terlalu banyak makan biaya. Ketidaksiapan perangkat baca digital yang tidak dimiliki siswa, mungkin menjadi kendala utama. Padahal, bila orang tua/sekolah/pemerintah rela berkorban menyiapkan sarana pendukungnya, bila dihitung-hitung biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih murah. 

Karena perangkat tersebut (bisa berupa laptop, tablet, atau e-reader) dapat dipakai untuk jangka waktu yang lama, bahkan bisa dimanfaatkan untuk generasi selanjutnya (adik/adik kelas). Manfaat lainnya, bisa menyimpan ribuan buku dan sebagian besar buku-buku tersebut dapat diperoleh secara gratis. Bayangkan anak-anak dapat mencari sumber bacaan yang tidak terbatas.

Selain praktis dan murah, buku digital juga memiliki kelebihan dapat dilengkapi dengan fitur multimedia, seperti gambar, animasi, video, dan suara. Hal ini, selain membuat belajar anak menjadi lebih asyik, juga memberikan kesempatan pada anak untuk menjelajah ilmu tanpa batas dan semakin membuka wawasan dan pengetahuan anak. Sebagai contoh buku digital interaktif "Aku Cinta Indonesia" yang dibuat sebagai teks pengayaan anak SD. Dalam buku digital ini anak dikenalkan tanah air Indonesia tidak hanya melalui narasi, tetapi juga melalui gambar dan video yang dapat memperkaya khasanah dan membuka wawasan anak berkembang lebih jauh, serta menumbuhkan dan meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air.

Dalam buku interaktif "Aku Cinta Indonesia", karya penulis, anak dibawa menjelajah Indonesia dengan cara yang menyenangkan. Saat mempelajari bab sejarah Indonesia, anak dapat mengklik video documenter perang kemerdekaan. Dalam filem hitam putih itu, anak dapat melihat betapa heroiknya perjuangan para pahlawan dalam membela tanah air. Anak juga dapat mendengarkan suara Soekarno saat memproklamasikan kemerdekaan  dan mendengarkan lagu Indonesia Raya. Anak juga dapat melihat video tentang keindahan dan kekayaan alam Indonesia, tari-tarian dan aneka budaya lainnya. Semua itu ada dalam buku "Aku Cinta Indonesia".

Dengan buku digital, anak tidak hanya membaca, mereka juga dapat aktif memberikan warna atau tanda pada kalimat yang dianggap penting, menambah catatan, mendengarkan lagu, menonton video, bermain game, dan beberapa aktivitas lain yang membuat belajar anak menjadi lebih asyik, menyenangkan, dan mengeksplor pengetahuan lebih mendalam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun