Potensi usaha diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat desa. Upaya yang dilakukan oleh KKN 321 UNEJ dalam mengembangkan "Madu" sebagai sektor usaha diawali dengan melakukan inovasi dari madu, selanjutnya branding produk seperti membuat logo, nama, dan desain kemasan, serta meningkatkan pemasaran produk hingga ke luar daerah maupun mancanegara.
Salah satu produk unggulan di Desa Kemuningan yakni Madu Pandawa Kemuningan. Madu ini 100% murni yang dihasilkan dari perasan sarang lebah liar yang didapatkan dari hutan sekitar Desa Kemuningan.Â
Pada umumnya madu digunakan sebagai pengganti gula, obat tradisional, dan bermanfaat untuk kesehatan. Tidak hanya itu Limbah sarang madu yang telah diperas untuk diambil madunya dapat digunakan dalam pembuatan lilin oleh Kelompok KKN 321 UNEJ bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Gotong Royong Tiga dan Masyarakat desa. Pengelolaan Lilin dari limbah madu atau disebut juga Maroma (Madu Aroma) bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dari limbah sarang madu.Â
Potensi usaha lain dari Desa Kemuningan yakni kopi dikenal dengan nama Konangan (Kopi Pilihan Kemuningan). Konangan merupakan kopi yang berasal dari dataran Gunung Putri terdiri dari dua varian kopi yakni Arabika dan Robusta. Pengembangan potensi usaha diharapkan mampu mensejahterakan masyarakat desa melalui tersedianya lapangan pekerjaan dan meningkatnya pendapatan.
Terdapat Gambus di Desa Kemuningan dengan nama Gambus Al-Muhibbin yang merupakan alat musik gambus diiringi keyboard, seruling, dan penyanyi tunggal diikuti oleh backing vocal. Gambus sendiri dianggap sebagai musik religius yang menggunakan struktur panggung dan juga pertunjukan dalam masyarakat. Alunan islami dari gambus dinikmati seluruh masyarakat salah satunya masyarakat Desa Kemuningan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI