Berikut ini adalah artikel tentang JOMO (Joy of Missing Out) dengan gaya bahasa kekinian, sopan, dan mudah dipahami, cocok untuk diposting di Kompasiana. Jumlah kata lebih dari 700.
---
Di era serba digital seperti sekarang, siapa sih yang nggak pernah kena FOMO (Fear of Missing Out)? Scroll timeline, lihat teman-teman lagi healing ke Bali, staycation di hotel aesthetic, atau sekadar ngopi di kafe hits semua bikin kita mikir, "Kok aku nggak di sana juga, ya?"
Tapi ternyata, ada lho konsep yang justru sebaliknya: JOMO alias Joy of Missing Out. Sebuah mindset yang ngajak kita buat nggak panik ketinggalan tren, malah menikmati momen dengan tenang dan sadar. Bukan karena anti-sosial atau malas update, tapi lebih ke memilih kualitas hidup yang mindful.
Apa Itu JOMO? JOMO adalah kepuasan atau kebahagiaan karena kita tidak ikut dalam suatu kegiatan sosial atau tren tertentu. Kalau FOMO bikin kita takut ketinggalan info, acara, atau hype terbaru, JOMO justru ngajak kita buat berdamai dengan ketidakhadiran dan menikmati momen kita sendiri.
Misalnya, saat semua orang rame-rame bahas konser artis K-Pop, kamu santai aja di rumah sambil nonton drama atau baca buku. Nggak iri, nggak ngerasa kurang --- karena kamu tahu apa yang kamu lakukan itu juga bikin kamu bahagia.
Hidup sekarang tuh bising banget. Bukan cuma suara klakson atau notifikasi HP, tapi juga tuntutan buat selalu *eksis*. Rasanya harus selalu kelihatan keren, sibuk, produktif, dan tentu saja *ikut tren*. Padahal nggak semua orang sanggup dan nggak semua orang nyaman.
JOMO muncul sebagai "penyeimbang" dari gaya hidup serba cepat. Ini tentang memilih slow life, menikmati waktu tanpa tekanan sosial, dan sadar bahwa kita nggak harus ikut semua hal biar dianggap gaul atau update.
Berikut beberapa alasan kenapa embracing JOMO itu penting:
Terus-terusan ngejar validasi dari like dan comment bisa bikin capek hati. JOMO ngajarin kita buat menikmati apa yang kita punya, tanpa membandingkan dengan orang lain. Ini penting banget buat kesehatan mental.
Tanpa distraksi sosial media atau keharusan nongkrong demi konten, kita jadi bisa lebih fokus sama hal-hal penting. Bisa kerja lebih efisien, belajar lebih dalam, atau sekadar menikmati me time yang berkualitas.