Mohon tunggu...
Zahara Sitio
Zahara Sitio Mohon Tunggu... Jurnalis - Penikmat Kopi

"Chance Never Comes Twice"

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Legius Paliling, Figur Teknokrat di Pilkada Tana Toraja 2020

10 Agustus 2019   03:20 Diperbarui: 10 Agustus 2019   15:51 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ir. Legius Paliling, M. Eng. dokpri

Mereka mengikuti jejak senior mereka yang telah lebih dulu bekerja di BPPT yaitu Ir. Marthen Timang, Ir.Yulianus Pabutungan dan Ir. Petrus Paranoan.

Legius masuk BPPT melalui jalur beasiswa ikatan dinas, sementara teman-temannya melalui test yang ketat berkompetisi dengan lulusan perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta ternama di Indonesia antara lain ITB, UGM, UI, Trisakti, ITS,  untuk direkrut sebagai peneliti-peneliti handal di BPPT.

Selama bekerja di BPPT, Legius pernah diperbantukan ke PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang mengalami restrukturisasi nama sekarang menjadi PT Dirgantara Indonesia (DI).

Selain itu juga terlibat dalam Program Unggulan Kemitraan BPPT bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Jawa Barat, maupun kegiatan-kegiatan teknologi tepat guna melalui program Ilmu Pengetahuan Teknologi Daerah (IPTEKDA) dari BPPT untuk diterapkan sebagai teknologi tepat guna bagi masyarakat.

Di PT DI, ia ditugaskan menangani manufacturing pesawat CN-235; untuk kemudian bergabung pada Tim Sertifikasi Pesawat CN-235 bekerjasama dengan Direktorat Kelaikan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Tim Sertifikasi inilah yang melakukan kajian dan pengawasan untuk memastikan terlaksananya berbagai uji struktur dan uji terbang (test flight) sebagai syarat pengajuan sertifikat laik terbang CN-235 kepada Federation Aviation Amerika (FAA) di Amerika Serikat. Sebuah pesawat hanya dapat dipasarkan apabila industri pesawat tersebut memperoleh sertifikat dari FAA. Demikian menurut Legius.

Legius yang sangat fasih berbahasa Jepang itu, terlibat dalam banyak kegiatan engineering di tanah air sebagai perencana dan perekayasa, tidak segan langsung turun ke lapangan untuk memastikan kajian-kajian yang ia lakukan.

Sekitar 11 tahun lalu, Legius mengundurkan diri sebagai ASN BPPT dan bekerja di sebuah perusahaan multi nasional di bidang Engineering Procurement & Contractor (EPC), dengan tugas utama sebagai mechanical engineer sekaligus penterjemah bahasa jepang apabila berhadapan dengan vendor-vendor dari Jepang.

Sehari-harinya melakukan design dan perhitungan pada pembangunan tabung bertekanan dan bertemperatur tinggi (Pressure Vessel) maupun storage tank yang banyak dipasang di industri-industri kilang minyak, industri pupuk dan petrochemical.

Terakhir, ia juga terlibat pada project MRT-Jakarta (Mass Trapid Trans) tahap pertama yang sudah mulai dinikmati masyarakat sejak Maret 2019 (elevated dari Lebak Bulus ke Senayan dan underground dari Senayan ke Bunderan HI).

Ia juga pernah ikut menjadi tim relawan Gubernur Sulses terpilih periode 2018-2023 Nurdin Abdullah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun