Pengalaman menjadi mahasiswa tidak hanya soal kuliah dan tugas, tetapi juga tentang bagaimana memberi dampak nyata bagi masyarakat. Inilah yang dirasakan oleh sekelompok mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) yang menjalankan program pengabdian masyarakat di Perpustakaan SMA Negeri 2 Malang.
Kegiatan ini berlangsung dari akhir Februari hingga April 2025, tepatnya setiap hari Senin dan Selasa. Bukan hanya sekadar hadir, mereka benar-benar terlibat dalam pengelolaan koleksi perpustakaan yang sebelumnya masih dikelola secara manual. Koleksi yang cukup banyak ternyata belum tertata secara sistematis, dan aplikasi otomasi perpustakaan SLiMS yang sudah terinstal belum digunakan optimal.
Berbekal ilmu dari bangku kuliah dan semangat untuk membantu, tim mahasiswa ini terjun langsung dalam proses klasifikasi dan pendataan koleksi buku. Mereka menyusun kategori buku berdasarkan jenis---seperti buku pelajaran, fiksi, referensi---dan menyusun data dalam spreadsheet yang nantinya bisa diintegrasikan ke sistem otomasi.
Tak hanya itu, mereka juga membantu proses pengembalian buku kelas XII yang sedang memasuki masa akhir sekolah. Semua dilakukan dengan teliti, dari pencocokan data hingga penataan ulang buku ke rak.
"Saya belajar banyak dari lapangan, termasuk betapa pentingnya keteraturan dalam manajemen koleksi untuk mendukung akreditasi sekolah," ungkap salah satu mahasiswa peserta.
Kegiatan ini bukan hanya membantu sekolah, tapi juga menjadi ajang praktik nyata bagi mahasiswa. Mereka juga mendapatkan penguatan materi klasifikasi buku (DDC) langsung dari pustakawan, sebagai bekal menghadapi ujian di kampus.
Pihak sekolah pun menyambut kegiatan ini dengan antusias. Kepala perpustakaan SMA Negeri 2 Malang menyampaikan bahwa bantuan ini sangat berarti, apalagi menjelang proses akreditasi.
Kerja sama antara universitas dan sekolah ini menjadi contoh nyata bahwa sinergi antar lembaga pendidikan bisa saling menguatkan. Tak hanya memperbaiki sistem perpustakaan, kegiatan ini juga menanamkan nilai sosial dan profesionalisme pada mahasiswa.
Semoga inisiatif seperti ini bisa terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk turut terlibat membangun pendidikan dari akar rumput.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI