Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kemana Parpol Pemerintah Pasca Ketemu Jokowi?

3 Mei 2023   09:10 Diperbarui: 3 Mei 2023   09:13 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Ketum Parpol Koalisi Pemerintah Foto Bersama Usai Ketemu Jokowi, Sumber Foto Kompas.com

Tadi malam berlangsung pertemuan antara Presiden Jokowi bersama partai politik pendukung pemerintah. Dimulai pukul 19.00 WIB dan berakhir pada 21.37 WIB. Formasi kehadiran relatif lengkap. Ada Ketum PDIP Megawati, Golkar Airlangga Hartarto, PKB Cak Imin, Gerindra Prabowo Subianto, PPP Muhammad Mardiono dan PAN Zulkifli Hasan.

Tentu minus Surya Paloh dari Nasdem. Mengapa..? Ya bisa di tebak sudah di "lepeh" oleh Jokowi dan tak di "orangkan" oleh parpol pendukung pemerintah. Alasannya, apalagi kalau bukan karena kenekatan Nasdem mencapreskan Anies Baswedan. Meski Ketum Gerindra Prabowo menjelaskan ketidak hadiran Paloh oleh sebab yang bersangkutan ada di luar negeri, namun anggapan faktor Anies itu tak terelakkan.

Kembali pada soal pertemuan. Sebelum berlangsung, ada prediksi dan harapan dari sebagian elit parpol pendukung pemerintah agar terbentuk koalisi besar. Fokusnya pada kandidat yang akan di tarungkan pada pilpres 2024. Yang di inginkan adalah pasangan capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Prabowo Subianto.

Misal, seperti di sampaikan oleh Ketua MPP PPP Muhammad Romahurmuzy. Katanya, dikutip dari berbagai sumber, meski dipahami sama-sama di usung sebagai capres oleh partai masing-masing yakni PDIP dan Gerindra, pertemuan antara Presiden Jokowi dengan para Ketua Umum Parpol ada potensi memajukan duet Ganjar-Prabowo.

Tapi ternyata, prediksi dan harapan tersebut tak terwujud. Menurut klaim Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagaimana di tayangkan Kompas.com 2 Mei 2023, tidak ada pembicaraan tentang pembentukan koalisi besar pada pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Para Ketua Umum Parpol di Istana Merdeka pada Selasa malam Rabu kemarin.

Sebenarnya, jauh sebelum itu pandangan tentang duet Capres Ganjar dan Cawapres Prabowo sudah pernah menyeruak ke permukaan. Adalah seorang pengamat politik bernama Ray Rangkuti yang menyampaikannya. Disarikan dari Kompas.com 26/11/2022, menurut Ray, Partai Gerindra akan menyambut gembira kemungkinan pasangan itu. Bahkan, masih menurut Ray, jika Ganjar didampingi Prabowo, akan jadi lawan berat dan mampu melibas Anies Baswedan.

Saya juga pernah mengulas hal yang sama di forum Kompasiana ini. Bahkan hingga dua kali. Tapi beda kalkulasi dibanding Ray. Kalau saya, rasanya Gerindra tak akan setuju duet Ganjar-Prabowo. Maunya Gerindra pasti Prabowo Capres dan Ganjar Cawapres. Kesimpulannya, duet Ganjar-Prabowo sulit terwujud.

Namun ada pertanyaan. Bagaimana jika melihat fakta pasca pilpres 2019..? Dimana Prabowo yang kalah lawan Jokowi dengan rasa ikhlas dan legowo mau bergabung bareng PDIP menjadi Menteri Jokowi..? Apakah fenomena tersebut bisa terulang kembali saat pilpres 2024..? Prabowo menjadi Cawapres Ganjar Pranowo..?

Menurut saya tidak akan. Setidaknya ada beberapa faktor mengapa saya punya kesimpulan demikian. Pertama, keputusan partai. Sudah jamak diketahui, Gerindra mengusung Prabowo adalah sebagai capres, bukan cawapres. Demikian pula posisi Ganjar di PDIP, capres. Dan itu merupakan keputusan final. Yang tidak akan ditarik lagi.

Kedua, situasi politik tahun 2019 yang melingkupi sekitaran Partai Gerindra dan Prabowo sudah jauh berbeda dibanding 2024. Kita maklum, bahwa di tahun 2024 mendatang Pak Jokowi tak mungkin nyapres lagi. Padahal beliau punya basis massa yang besar dan kuat. Bergabungnya Prabowo masuk ke Jokowi, bisa jadi ya untuk kepentingan menggaet massa Jokowi. Buat modal rebutan vox pop pilpres 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun