Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ego dan Standard Ganda Partai Nasdem

3 Januari 2023   08:47 Diperbarui: 3 Januari 2023   08:59 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya, Sumber Foto Kompas.com

Tapi saya salut atas sikap Demokrat dan PKS terhadap perlakuan Nasdem yang terkesan tak menghargai. Mungkin kedua partai ini paham. Bahwa Nasdem sedang menjalankan politik “menange dewe”. Tak ingin kecolongan, Demokrat PKS balas lakukan kuncian. Pasca pencapresan Anies, kini mereka ogah di setir parpol milik Surya Paloh itu.

Soal Deklarasi yang di inginkan oleh Nasdem, Demokrat ajukan syarat cukup berat. Adalah Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra yang kasih penegasan. Bahwa Demokrat akan lakukan deklarasi jika sudah ada paket capres-cawapres. Dan yang di inginkan Demokrat sebagai cawapres adalah Sang Ketum Agus Harimurti Yudhoyono.

PKS juga tak mau kalah. Tuntut hal serupa. Dimaklumi, Partai Nasdem sudah dapat yang lebih strategis. Yakni capres Anies Baswedan. Maka agar ada posisi saling setara, jangan menang sendiri dan tak paksakan kehendak sebagaimana di maksud Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, PKS ingin ambil posisi cawapres. Yang di sodorkan adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Itulah balasan dua partai politik calon teman koalisi Partai Nasdem. Hendaknya beberapa gejala tersebut dijadikan pelajaran sangat berharga oleh Surya Paloh dan kawan-kawan. Jika tidak, jangan harap Anies beroleh tiket daftar capres ke KPU. Tapi kalau sekedar bacapres yang kerjanya cuma nonton di pinggir lapangan saat kandidat lain terung rebutan vox pop, ya tak apalah.

Terlebih, PKS nampaknya betul-betul kapok melihat perlakuan Nasdem. Buktinya, kini kasih syarat satu lagi buat deklarasi. Sebelumnya tunggu hasil keputusan Dewan Syuro. Kini ada tamabahan masih pertimbangkan capres yang akan di usung oleh PDIP. Demikian kata Juru Bicara PKS M. Kholid (Kompas.com, 02/01/2023).

Pelajaran penting. Dalam politik tak ada kawan sejati. Kecuali kepentingan abadi. Punya kawan 1000 masih kurang. Temukan musuh 1 orang saja, sudah terlalu banyak. Ini berlaku bagi semua partai. Baik yang masuk kategori besar maupun kecil. Apalagi terhadap Nasdem. Yang dalam konteks pencapresan butuh kawan. Jangan mentang-mentang sudah dapat Anies, lalu anggap Demokrat dan PKS bagai kerbau di cocok hidung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun