Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasdem Salah Calonkan Anies?

3 November 2022   07:43 Diperbarui: 3 November 2022   07:46 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasdem, Foto Dok. Kompas.com

LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru tentang tingkat elektabilitas partai politik. Survei dilaksanakan pada rentang waktu tanggal 11-20 September 2022. Hasilnya, ada parpol yang masih kokoh di puncak, bahkan makin kuat. Ada yang tetap. Namun yang agak mengejutkan, ada beberapa yang sekarang punya DPR RI, justru tambah melemah dan kemungkinan besar tak cukup syarat parliamentary threshold.

Parpol penghuni tiga besar klasemen masih tetap. Ada PDIP di puncak yang naik suaranya. Dari 19.33 persen di pemilu 2019, sekarang menjadi 20.19 hasil survei. Golkar di posisi kedua juga naik. Dapat 12.31 persen di 2019 menjadi 14.5. Gerindra di posisi ketiga justru turun. Pada pemilu 2019 dapat 12.57, sekarang cuma 9.8 persen.

Di papan tengah terjadi perubahan. Sebelumnya, Nasdem di posisi ini. Namun sekarang terlempar. Diganti oleh PKS yang naik suaranya dari 8.21 persen pada pemilu 2019 menjadi 8.3 hasil survei. PKB dan Demokrat meski tetap, namun suaranya turun. PKB dari 9.69 persen jadi 5.9. Demokrat dari 7.77 persen jadi 5.4 hasil survei.

Yang mengejutkan Nasdem. Partai yang baru saja mendeklarasikan capres Anies Baswedan ini terancam tak masuk parlemen. Bersama PPP dan PAN. Suara hasil survei Nasdem terjun bebas. Di pemilu 2019 dapat 9.05 persen, sekarang cuma 3.9. PPP yang dulu meraih 4.52, jadi 2.3. Dan hasil survei PAN cuma 2.1 persen dibanding hasil pemilu 2019 yang mencapai 6.84.

Hanya mampu meraih angka survei 3.9, jika tak berubah hingga pemilu 2024 akan memastikan Nasdem tak cukup syarat mendudukkan anggota legislatif. Tak punya wakil rakyat di DPR RI. Tentu ini merupakan pukulan telak bagi Surya Paloh. Terbiasa berkiprah dan memberi pengaruh di internal pemerintahan, lalu tak punya kuasa dan akses. Apes jadinya.

Mengapa hingga terjadi demikian..? Apakah ada kaitan dengan keputusan Nasdem mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres, yang kemudian di ikuti oleh hengkangnya beberapa kader pengurus di berbagai daerah..? Atau karena hubungan yang kurang harmonis lagi dengan presiden Jokowi..? Jawab atas beberapa pertanyaan ini penting. Untuk mengetahui apa penyebab utama turunnya suara Nasdem.

Disarikan dari Kompas.com 01/11/2022, Ade sebagai peneliti LSI Denny JA mengatakan, bahwa survei diselenggarakan sebelum deklarasi dukungan Nasdem kepada Anies Baswedan sebagai capres. Kata Ade lebih lanjut, dampak deklarasi terhadap partai, baru akan diketahui kedepan. Namun bukan hanya itu. Adanya gerakan dan konsolidasi caleg dalam merebut vox pop publik, juga memiliki pengaruh besar terhadap perolehan suara.

Jika demikian, maka turunnya suara Nasdem terjadi bukan karena pencapresan Anies. Tetapi oleh sebab faktor lain. Mungkin para konstituen sudah jenuh dengan gerakan Nasdem dan Surya Paloh yang dianggap “itu-itu saja”. Terlebih, tingkat literasi masyarakat tentang politik belakangan ini tambah meningkat. Seiring banyaknya informasi yang makin mudah di akses.

Lalu pertanyaanya sekarang, bisakah kedepan nama Anies Baswedan mengangkat suara Nasdem..? Jika ya, maka pilihan Nasdem terhadap Anies sudah tepat, brilliant dan strategis. Kecenderungan suara yang memang akan turun itu mampu diantisipasi dengan baik oleh Paloh dkk. Tapi kalau sebaliknya, maka itu namanya kecelakaan sejarah. Memilih Anies adalah kerugian besar.

Sekedar dipahami, bahwa Nasdem dan Anies memiliki segmen pemilih berbeda. Pendukung Anies berada di kelompok “identitas”. Sangat kental membawa-bawa agama dan militan lagi. Ini diketahui secara jelas saat pilkada gubernur DKI Jakarta pada 2017 silam. Sangat mungkin, pada pilpres 2024 nanti kelompok identitas di berbagai daerah luar DKI, tak akan menjatuhkan pilihan para figur diluar Anies.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun