Mohon tunggu...
Niswatuzzakiyah
Niswatuzzakiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance writer

Menebar manfaat sebanyak-banyaknya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cahaya Asa

2 Maret 2021   17:00 Diperbarui: 2 Maret 2021   17:16 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kesedihan akan kehilangan Asa terus menemani hingga aku dewasa. Asa memang telah terkubur bersama dengan "asa" nya. Tapi semangatnya terus tumbuh bersamaku. Seperti yang kukatakan. Bagiku, dia seperti cahaya. Menerangi orang-orang yang ada di sekitarnya. 

Selamat beristirahat, Asa. Kau sudah tenang. Sedangkan aku, masih harus terus menjalani kehidupan di dunia yang semakin gila ini. Tapi, aku benar-benar sangat bersyukur. Kehidupan yang sangat keras di jalanan, telah menempaku menjadi wanita yang berani dan kuat. 

Hey. Kau tahu, aku sudah berhasil meraih impianku. Aku sengaja datang ke "rumah" mu dengan memakai atribut lengkap seorang jurnalis. Asa. "Asa" mu menjadi polisi, memang tidak mungkin terwujud. Tapi keinginanmu untuk mengungkap kebenaran, mewujudkan kedamaian, insyaa Allah akan aku lanjutkan. Terima kasih, Asa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun