“Perhaps there’s no answer, perhaps this isn’t the answer either. It’s just that loving myself doesn’t require anyone else’s permission.”
— Answer: Love Myself, BTS
Di tengah riuhnya dunia musik K-pop, BTS muncul tidak hanya sebagai grup idola dengan koreografi keren dan lagu-lagu yang mudah melekat di telinga, tapi juga sebagai penggerak pesan mendalam: tentang cinta diri (self-love), kejujuran terhadap luka batin, dan perjuangan menuju penerimaan diri. Lagu “Answer: Love Myself”, penutup album Love Yourself: Answer (rilis Agustus 2018), menjadi simbol bahwa suara pop juga bisa jadi medium perubahan sosial.
Dari Lagu Menjadi Gerakan Dunia
Siapa bilang lagu pop hanya berputar mengenai cinta romantis dan patah hati? Bagi grup K-pop BTS, musik adalah media untuk berbicara tentang hal yang jauh lebih dalam — mencintai diri sendiri.
Lewat lagu mereka yang berjudul “Answer: Love Myself”, yang dirilis pada 24 Agustus 2018 dalam album Love Yourself: Answer, BTS mengajak dunia untuk berhenti sejenak dan bertanya: Sudahkah aku benar-benar menyayangi diriku sendiri?
Lagu ini menjadi puncak dari rangkaian trilogi Love Yourself — dimulai dari Her (2017) yang bercerita mengenai cinta kepada orang lain, dilanjut Tear (2018) tentang luka dan kehilangan, dan akhirnya Answer yang menyimpulkan bahwa cinta sejati berawal dari diri sendiri.
- Love Yourself: Her (2017) — menggambarkan awal cinta, euforia, dan keterikatan terhadap orang lain.
- Love Yourself: Tear (2018) — menunjukkan sisi gelap cinta, kehilangan, dan rasa sakit.
- Love Yourself: Answer (2018) — menjadi penutup yang membawa kesadaran: bahwa cinta sejati berawal dari diri sendiri.
“Loving myself might be harder than loving someone else.”
— BTS, Answer: Love Myself
Baris itu menggambarkan pergulatan batin yang dirasakan banyak orang, terutama generasi muda di tengah tekanan sosial dan ekspektasi yang tinggi. BTS berbicara tentang pergulatan batin yang sangat manusiawi: bahwa mencintai diri sendiri terkadang justru menjadi perjuangan paling berat.
Tidak ada jawaban pasti tentang bagaimana melakukannya, tetapi prosesnya sendiri adalah bagian dari cinta itu.
“Love Myself” x UNICEF: Musik yang Mengubah Dunia
Keberanian BTS untuk mengangkat tema cinta diri tidak berhenti pada lirik. Pada November 2017, mereka meluncurkan kampanye global “LOVE MYSELF” bersama UNICEF. Dengan tujuan untuk melawan kekerasan terhadap anak dan remaja, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental.
Dalam kampanye ini, BTS dan agensi mereka BigHit Music (HYBE) menyumbangkan sebagian dari penjualan album, tiket konser, dan merchandise. Hasilnya tidak kecil — menurut data UNICEF, kampanye ini berhasil mengumpulkan lebih dari 6 juta dolar AS dan menjangkau lebih dari 10 juta anak dan remaja di seluruh dunia.
Kampanye ini juga menjadi wadah edukasi dan advokasi anti-bullying, dengan menggunakan lagu “Answer: Love Myself” dalam berbagai materi video kampanye UNICEF.
Tak berhenti di situ, BTS juga memperpanjang kerja sama ini hingga tahun 2024, menjadikannya salah satu kolaborasi terlama antara lembaga internasional dan musisi pop.
“Dengan kampanye ini, kami ingin membuktikan bahwa mencintai diri sendiri juga bisa menjadi tindakan untuk mencintai orang lain.”
— RM, Leader BTS, dalam pidato di Markas Besar PBB (2018)
Simbolisme dan Estetika Lagu
Secara musikal, Answer: Love Myself merupakan lagu pop dengan nuansa R&B dan EDM lembut.
Aransemennya tidak berlebihan, menonjolkan harmoni vokal dan lirik yang introspektif.
Video musiknya tidak dibuat secara resmi, tetapi digunakan secara simbolis dalam kampanye UNICEF dengan cuplikan BTS yang tersenyum, menulis surat, dan berinteraksi dengan penggemar.
Visual ini memperkuat kesan bahwa cinta diri bukan tentang kesempurnaan, melainkan tentang keterhubungan manusia.
Dampak di Dunia Nyata
UNICEF mencatat bahwa kampanye Love Myself berhasil:
- Menjangkau lebih dari 10 juta anak dan remaja.
- Mendukung ratusan program edukasi anti-kekerasan.
- Menginspirasi proyek sosial di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Di tanah air, komunitas ARMY juga terinspirasi membuat gerakan sosial seperti donasi buku, kampanye anti-bullying di sekolah, dan program Love Myself Indonesia untuk mendukung anak-anak korban kekerasan.
Dampak ini menunjukkan bahwa pesan BTS benar-benar hidup — ia melampaui panggung konser dan menjadi aksi kemanusiaan nyata.
Resonansi yang Menyentuh Hati Army
Bagi banyak penggemar, lagu ini lebih dari sekadar musik. “Answer: Love Myself” sering menjadi teman di masa sulit — di tengah tekanan akademik, masalah keluarga, atau perasaan tidak berharga yang kerap dialami generasi muda.
Di media sosial, banyak penggemar yang menulis bagaimana lagu ini membantu mereka bertahan. Salah satu pengguna menulis di Twitter:
“Saat dunia terasa terlalu berat, lagu ini mengingatkanku bahwa aku tetap pantas dicintai — bahkan oleh diriku sendiri.”
Kita hidup di era media sosial, di mana “cinta diri” sering disalahartikan sebagai narsisisme.
Namun BTS menafsirkan cinta diri secara berbeda — menerima segala sisi diri, termasuk luka, kegagalan, dan ketidaksempurnaan.
Pesan ini menjadi sangat relevan, terutama bagi generasi muda yang sering merasa tertekan oleh ekspektasi masyarakat.
Answer: Love Myself hadir seperti napas lega, sebuah pengingat bahwa tidak apa-apa untuk tidak selalu baik-baik saja.
“Cinta diri bukan tentang kesempurnaan, tapi tentang keberanian untuk memaafkan diri.”
— Suga, BTS
Pesan BTS menjadi ruang aman bagi banyak orang yang berjuang dengan tekanan hidup, gangguan kecemasan, hingga kehilangan rasa percaya diri. Mereka merasa dilihat, dipahami, dan tidak sendirian.
Musik yang Menjadi Jawaban
Keberhasilan BTS bukan hanya karena mereka menciptakan lagu yang enak didengar, tetapi karena mereka mampu mengubah emosi menjadi gerakan sosial. Answer: Love Myself adalah bukti bahwa musik bisa lebih dari sekadar hiburan — ia bisa menjadi jembatan empati, pengingat bahwa setiap orang memiliki nilai, bahkan dalam keterpurukannya.
“No matter who you are, where you’re from, your skin color, your gender identity — speak yourself, love yourself.”
— RM, BTS, PBB 2018
Dan dengan itu, “Answer: Love Myself” terus bergema — tidak hanya di panggung, tapi juga di hati jutaan orang yang kini berani berkata: “Ya, aku berhak mencintai diriku sendiri.”
Penutup
BTS dan Answer: Love Myself menjadi bukti bahwa musik populer dapat membawa perubahan sosial nyata.
Mereka menunjukkan bahwa di balik industri hiburan global, masih ada ruang untuk empati dan keberanian berbicara tentang isu yang dianggap “lemah” — seperti kerentanan, luka batin, dan kebutuhan untuk disayangi.
BTS tidak hanya menyanyikan lagu; mereka menyampaikan pesan kemanusiaan.
Dan mungkin itulah yang membuat mereka berbeda — mereka tidak menjual mimpi kosong, melainkan menghadirkan kenyataan yang bisa kita rasakan.
“Answer: Love Myself” bukan hanya lagu, tapi perjalanan spiritual.
Ia mengingatkan bahwa mencintai diri sendiri bukan tujuan akhir, melainkan perjalanan panjang penuh luka, tawa, dan penerimaan.
Seperti kata RM dalam wawancara bersama UNICEF:
“Setiap kali kami menyanyikan lagu ini, kami juga sedang belajar untuk mencintai diri kami sendiri.”
Dan mungkin, di antara semua kebisingan dunia, lagu ini hadir untuk berbisik pelan pada kita semua:
“Kamu cukup. Kamu pantas dicintai. Jawaban itu sudah ada di dalam dirimu.”
Tentang “Answer: Love Myself”
- Rilis: 24 Agustus 2018
- Album: Love Yourself: Answer
- Genre: Pop / R&B / EDM
- Label: BigHit Entertainment
- Kampanye terkait: LOVE MYSELF x UNICEF (2017–2024)
- Pesan utama: Self-love, empati, dan penyembuhan diri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI