Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Meruntuhkan Hatimu, Aku Tak Bisa

17 Januari 2012   14:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:46 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanyalah mimpi. Jika ternyata esok hari hatimu runtuh. Oleh jejak rayuku. Oleh tapak buai kata-kataku.

**

Hmm.. kubayangkan pagi ini kamu datang dari balik tembok ruang kuliah. Dengan bibir merekah bagai rekahan batu besar yang menabrak batang jembatan kali Code. Yang oleh derasnya lahar dingin kamu berguling-guling, kemudian mengambil tempat disisi yang membuat dirimu tak bergerak lagi.

Jagalah hatiku, sayang. Tak sanggupkah aku melunakkan hatimu yang sekeras baja itu. Apakah aku harus membawanya ke tanur tinggi dengan suhu ribuan derajat dulu agar semuanya meleleh???

Tak tahukah kamu jika hatiku seperti tali penambat keledai. Ia ingin bertambat di lehermu yang jenjang itu. Ia ingin menambatkan diri. Menarikmu. Meliukkanmu. Dan biarlah ujung talinya kupegang. Jadi kamu seperti yoyo. Aku ingin melihat gaya sentripetalnya, momentumnya, sentrifugalnya.

Hhhhhhhh..

**

Andai aku punya sayap. Andai aku ini burung raksasa yang perkasa. Akan kuajak dirimu terbang mengitari langit Jogja. Kan kutunjukkan bahwa aku sanggup membawamu kemana saja. Memanjakanmu. Mengasihimu. Menyayangimu. Membelaimu. Melemparkanmu ke galaksi, dan menangkapmu kembali. Melontarkanmu dengan meriam, sementara di ujung sana aku kan menangkapmu.

Tapi hatimu tak runtuh sama sekali. Tapi kamu tak bisa kujangkau. Seperti emas di ujung monas yang tak bisa kuambil dan kujual semauku. Meruntuhkanmu sulit, karena aku tak bisa. Karena kunci hatimu hilang. Dan tukang kunci tak bisa menggandakannya. [ ]

Salam Kompasiana,

Mr. President

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun