Wendit bukan semata tempat untuk wisata mandi, tapi menjadi ruang budaya yang hidup. Di sinilah legenda “Wandito”, jejak Hayam Wuruk, semangat perjuangan, dan modernitas bersatu dalam satu tapak tanah.
Menjaga Mata Air, Merawat Ingatan
Wendit bukan hanya tentang air, pohon, atau monyet. Ia adalah cermin dinamika sosial, budaya, dan sejarah masyarakat Malang Raya. Dari zaman kerajaan, kolonial, kemerdekaan, hingga era digital, Wendit telah melalui jatuh bangun yang membentuk identitasnya hari ini.
Ketika Anda menyusuri jalan ke arah Mangliawan dan mencelupkan kaki ke air sejuk Wendit, ingatlah bahwa Anda sedang menapak jejak panjang ratusan tahun yang lalu.
Sebuah tempat yang dulu dijaga oleh raja, dikunjungi pendeta, diperjuangkan oleh pejuang, dan kini, dijaga oleh kita semua.
Sebentar lagi liburan sekolah, yuk main air di Wendit. "Wendit is Back!" Salam Lestari! (Yy).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI