Bicara tentang Bali tak kan pernah habis dikupas. Selalu menarik, selalu indah, dan selalu mengandung magnet untuk kembali ke sana.Â
Entah telah berapa puluh kali kunjungan ke Pulau Dewata ini, namun masih saja menjadi agenda kunjungan di kesempatan berikutnya.
Pertama kali kuinjak tanah Bali tahun 1993, ketika aku duduk di bangku Sekolah Menengah Industri Pariwisata atau SMIP (sekarang SMK Pariwisata).
Aku ingat waktu itu kami kunjungan studi banding di Sekolah Menengah Industri Pariwisata Kertha Wisata Denpasar dan kami menginap di penginapan milik PDAM yang baru saja dibangun.Â
Selama kegiatan studi banding ini kami juga mengunjungi  beberapa obyek wisata; pantai Sanur, pantai Kuta, Pura Besakih, Alas Kedaton, Pasar Sukawati dan Tanah Lot. Dari sini aku langsung jatuh cinta pada Tanah Bali.
Sejak saat itu Bali selalu menjadi agenda tujuan berkunjung jika liburan tiba. Bahkan aku pernah bercita-cita menjadi seorang guide dan tinggal di Pulau Seribu Pura ini.
Bali Selalu Membuat Ingin Ke-mBali
Hingga kini, Bali masih menjadi tempat terfavorit buatku. Setelah terakhir kunjungan di  tahun 2018, Bali baru aku kunjungi di bulan Juni 2023 pasca badai pandemi Covid-19. Inilah yang membuat aku tertarik mengikuti Lomba Blog Hadiah Menginap di Bali yang diadakan Komunitas Kompasianer Semeton Bali dua bulan yang lalu.Â
Notifikasi pesan chat dari Bli H.I.M. (sahabat Kompasianer) di awal Desember lalu membuatku melonjak kegirangan. Tak kusangka blog yang kutulis bertajuk "Bali Selalu Membuat Ingin Ke-mBali" masuk dalam nominasi pemenang dan berhak mendapatkan hadiah.Â
Ada dua hadiah yang berhak kuterima; sebuah buku dari  Komunitas Hotelier Writers dan souvenir khas Bali dari Komunitas Bali Semeton.
Sebuah kebanggaan tersendiri mendapatkan buku berjudul "Hotelier's Story" yang ditulis oleh Kak CL Patterson (sahabat Kompasianer) yang dikirim langsung dari penerbit.Â
Pasti sahabat kompasianer sangat mengenal Kak CL Patterson yang konsisten menulis tentang dunia perhotelan dengan segala pernak-perniknya.Â
Aku sangat gembira dapat menerima buku ini. Di sana tertulis pesan dan support dari para maestro dan senior Kompasianer. Tersemat di sana nama Bapak Tjiptadinata dan Ibu Roselina, Bapak Tonny Syahriel, Kak Bobby Steven, Bapak Katedrajawen, Sr. Maria Monika SND, Bapak Alip Yog Kunandar, dan Mbak Fatmi Sunarya.Â
Buku yang Renyah dan Menarik
Buku bertajuk "Hotelier's Story" ini berisi tulisan tentang aneka cerita tentang dunia perhotelan.
Gaya bahasanya renyah dan menarik. Ditulis dengan bahasa yang ringan, lugas, dan mudah dipahami.Â
Meskipun belum tuntas kubaca, aku tertarik dua quote berbingkai yang ada di dua judul.
CL Petterson - pg 54
"Dear hotelier, uang besar, uang kecil selalu saja kurang. Terbaik adalah meniti jenjang karir sebaik-baiknya. Kelak uang berjalan mengikuti kecakapanmu."
CL Patterson - pg 65
"Overthinking akan menguras tenaga dan pikiran selama berjam-jam dan tidak mendapatkan jalan keluar. Karena itu carilah penyebabnya (grass root), berpikiran terbuka dan lawan ketakutan dengan doa."
Kain Bali dan Kipas Batik Bali
Tak hanya buku, aku mendapatkan juga kain Bali (sarung pantai) yang cantik ditambah dengan kipas kain batik Bali.
Pengennya hadiah utama menginap di Hotel di Bali... hihihi, tetapi dapat dua hadiah istimewa ini sudah lebih dari cukup dan menjadi hadiah Natal yang istimewa.
Boleh juga kalau Komunitas Bali Semeton atau Komunitas Hotelier Writers mengadakan nulis bareng satu buku, aku pasti ikutan.
Melalui media ini, kuucapkan limpah terima kasih kepada Kompasiana, Komunitas Bali Semeton, Komunitas Hotelier Writers, bli H.I.M, kakak CL Patterson, sahabat Kompasianer yang tulisannya juga terpilih Kak Eka Herlina.
Semoga aku dapat bergabung lagi jika ada event, atau jika ada bagi-bagi voucher menginap di hotel Bali aku mendapatkan kesempatan.
Sekali lagi, Matur suksma. Salam!
