Bagi umat Katolik bulan Mei merupakan bulan Maria, dimana umat melakukan devosi penuh pada Bunda Maria dengan mendaraskan doa rosario setiap hari selama bulan Mei. Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam rangka menghayati bulan Maria ini. Doa rosario bersama dalam lingkup keluarga, lingkungan, stasi, wilayah maupun di paroki (gereja).
Devosi dengan Berziarah
Menurut Santo Fransiskus dari Sales devosi merupakan ungkapan kasih untuk memenuhi semua perintah Tuhan. Jika Tuhan Yesus memerintahkan kepada kita murid- murid yang dikasihi-Nya untuk menerima ibu-Nya, Bunda Maria, sebagai ibu (lih. Yoh. 19:26-27), maka sudah selayaknya kita menghormati Bunda Maria sebagai ibu rohani kita. [katolistitas.org].
Umat Katolik mempunyai tradisi melakukan devosi dengan berziarah ke Gua Maria, Taman Doa dan wisata religi baik yang ada di luar negeri maupun dalam negeri. Wisata religi ini merupakan sarana untuk lebih khusuk dalam berdoa dengan suasana yang mendukung kita merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta. Oleh karena itu obyek wisata religi selalu mempunyai lokasi yang menyatu dengan alam.
Di tengah rimbun pohon dan dedaunan, dikelilingi tanaman yang menyejukkan jiwa maupun raga serta dekat dengan aliran air yang segar dan suara kicau burung yang membangkitkan rasa syukur kepada Tuhan Sang Pencipta.
Taman Rosario Montfort
Saat ini banyak obyek wisata religi dibangun untuk menjawabi kerinduan umat dalam melakukan devosi pada Bunda Maria. Ulasan perjalanan di bulan Maria kali ini adalah salah satu obyek wisata religi Taman Rosario Montfort yang diresmikan pada 7 Oktober 2019 di kompleks Seminari Tinggi Montfort Pondok Kebijaksanaan tepatnya di jalan Joyo Agung 100 Kota Malang. Sejak diresmikan Taman Rosario Montfort mengundang antusiasme umat untuk berdoa di tempat ini.
Sebelum taman ini diresmikan sudah terdapat Gua Bunda Maria Pelindung Perjalanan (Our Lady of the Way). Gua dengan patung Maria berjubah emas dengan menggendong kanak Yesus ini sangat lapang. Teras depannya pun luas di hamparan rumput dan plester berhias tanaman rambat yang teduh.
Gua Bunda Maria Pelindung Perjalanan ini diresmikan oleh Uskup Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan pada 9 Februari 2017, dua tahun sebelum taman rosario diresmikan oleh beliau juga.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang Taman Rosario Montfort ini yuk kita simak ulasan berikut, yang jelas bisa menjadi pilihan untuk berwisata religi khususnya di bulan Maria (Mei) atau bulan Rosario (Oktober).
Taman Rosario
Taman Rosario Montfort mempunyai desain sesuai dengan namanya, bentuknya merupakan susunan rosario berbentuk hati, cinta atau 'love' yang indah. Butiran rosarionya berbentuk mawar merah untuk untaian doa Salam Maria dengan mawar putih sebagai untaian doa Bapa Kami. Untaian rosario ini berbentuk hati dengan Salib besar yang membentang di tengahnya.
Di sekeliling Taman Rosario dalam area berbentuk persegi empat ini terdapat empat sudut peristiwa rosario yang masing-masing mempunyai lima pilar sesuai dengan peristiwa dalam doa rosario; peristiwa gembira, peristiwa sedih, peristiwa terang dan peritiwa mulia.
Rosario adalah "Mahkota Mawar"
Istilah Rosario artinya yang berarti karangan bunga mawar  yang berasal dari bahasa Latin 'rosarium' [dari akar kata, rosa = bunga mawar]. Dalam budaya masyarakat Eropa, bunga mempunyai arti yang sangat penting, yaitu sebagai tanda cinta atau hormat.
Pada abad pertengahan, umat Kristen biasanya merangkaikan bunga mawar untuk dipersembahkan kepada Maria. Mereka meletakkannya di rumah ibadat di depan gambar atau patung St. Maria. Dalam proses merangkaikan bunga mawar itu, mereka mengucapkan litani pujian kepada Maria.
Dilansir di laman vatikankatolik.id memaparkan bahwa dalam buku Rahasia Rosario yang Mengagumkan karya St. Louis Maria Grignion de Montfort menjelaskan bahwa mawar itu melambangkan Yesus dan Maria dalam kehidupan, kematian dan keabadian.
Daunnya adalah misteri kegembiraan, durinya adalah misteri sengsara, bunganya adalah misteri kemuliaan, kuncupnya adalah masa kanak-kanak Yesus dan Maria, kelopaknya yang terbuka adalah lambang penderitaan mereka. Mawar merekah melambangkan kemenangan serta kemuliaan Yesus dan Maria.
Ulasan dalam Mawar ke-2 -- Asal-muasal Rosario dalam buku ini juga menjelaskan bahwa rosario terdiri, terutama dan secara hakikatnya, dari doa Kristus dan salam dari Malaikat, yakni Bapa Kami dan Salam Maria, tidak diragukan bahwa rosario adalah doa pertama dan devosi yang utama dari para umat beriman dan telah digunakan do sepanjang abad, dari masa para rasul dan para murid turun -- temurun sampai saat ini.
Dalam ulasan Mawar ke-7 -- Rosario berarti "Mahkota Mawar". Seperti dalam ulasan sebelumnya, bahwa setiap kali umat mendaraskan rosario dengan penuh devosi, mereka memahkotai kepala Yesus dan Maria dengan mawar putih dan mawar merah. Bunga mawar adalah mawar surgawi, tidak akan pernah layu atau kehilangan kecantikannya.
Bagi sebagian orang, termasuk penulis berpendapat bahwa ketika berdoa rosario dan mendarsakan satu butir doa Salam Maria sama halnya kita mempersembahkan setangkai bunga mawar kepada Bunda Maria.
Totus Tuus
Di sudut atas samping taman rosario terdapat tulisan besar "TOTUS TUUS" sebuah motto kerasulan Paus Yohanes Paulus II yang artinya "sepenuhnya mulik-Mu" dan menunjukkan sebuah devosi kepada Bunda Maria yang sangat kuat serta rasa hormat beliau kepada St. Louis Maria Grignion de Montfort beserta karya-karya Mariologi-nya (Devosi Sejati kepada Maria).
Naskah lengkapnya dalam Bahasa latin adalah "Totus tuus ego sum, et omnia tua sunt" yang artinya "Aku adalah sepenuhnya milik-Mu, dan semua yang kupunya adalah milik-Mu".
Taman Pieta
Masih dalam kompleks taman rosario ini terdapat patung pieta. Patung yang dalam sejarah awalnya dibuat oleh Michelangelo di basilika Santo Petrus, Roma, Italia ini sebuah gambaran tubuh Yesus dipelukan ibunya Maria setelah penyaliban Yesus.
Patung yang kokoh ini berdiri berhias kolam air yang indah dan estetik buatan para biarawan SMM (Kongregasi Serikat Maria Monfortan). Patung di depan tulisan "Fiat Voluntas Tua".
Dalam bahasa Indonesia, Fiat Voluntas Tua memiliki arti "jadilah menurut kehendak-Mu". Kata-kata ini terdapat dalam rumusan doa Bapa Kami dalam versi Bahasa Latin, "...adveniat regnum tuum, fiat voluntas tua, sicut in caelo et in terra..."
Umat Katolik sangat mengenal doa Bapa Kami dan melafalkannya hampir setiap hari. Doa Bapa Kami sendiri adalah doa yang diajarkan secara langsung oleh Yesus kepada murid-murid-Nya ketika para murid meminta diajar untuk berdoa seperti yang dilakukan oleh para murid Yohanes Pembaptis (bdk. Lukas 11:1-4).
Kata-kata ini bukan hanya kata-kata indah sebagai hiasan belaka, namun adalah spirit iman umat Katolik sebagai seorang pengkiut Kristus; "Jadilah padaku menurut perkataan-Mu".
Pondok-Pondok Komunitas Doa
Bagi para peziarah baik yang keluarga maupun komunitas doa atau gereja, lokal maupun dari seluruh kota dan nusantara disediakan pondok-pondok yang dapat dipergunakan untuk melakukan kegiatan rohani. Doa bersama dan rekoleksi komunitas-komunitas doa dapat menggunakannya dengan leluasa.
Selain itu terdapat kios yang menyediakan makanan dan minuman ringan serta souvenir tanpa penjaga atau tepatnya kios kejujuran. Bagi peziarah yang membeli cukup swalayan lalu membayarnya dengan cara memasukkan uangnya dalam kotak. Tinggal mencatat barang yang kita beli pada buku pembelian yang telah disediakan.
Sangat menarik bukan? Taman Rosario Montfort ini sebuah pilihan tujuan wisata religi bagi kaum beriman untuk berdevosi secara mendalam terlebih pada bulan Maria, bulan Rosario atau ketika liburan.
Selain berdoa kita akan disambut para biarawan SMM yang mayoritas dari Nusatenggara Timur dan Kalimantan yang baik dan ramah. Mereka dengan senang hati akan menemani kita berkeliling area ini. Yuk, bisa diagendakan segera nih! (Yy)
