Mohon tunggu...
Yuyun Simanjuntak
Yuyun Simanjuntak Mohon Tunggu... Freelancer - Berkat

Be nature

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merindu Diriku

7 September 2019   12:35 Diperbarui: 7 September 2019   12:49 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terbangun aku dari mimpi kecilku
Mengarapkan dunia milikku
Waktu terus berjalan melihatku
Semakin hari semakin berat menyiksaku
Jauh dari kemampuan diriku
Melihatmu sejenak aku melupakan sakitku
Semakin memahamimu engkau semakin memahamiku
Engkau berhasil memberi secercah mimpiku dengan semangatmu
Engkau berhasil melelapkan tidurku
Kembali aku bermimpi
Melihat sesuatu dengan tidak mengharap itu
Berpikir bagaimana mungkin orang menderita?
Bagaimana mungkin orang mematahkan hatimu, hatiku?
Tapi kau tahu itu dan bagaimana memperjuangkannya
Hingga aku terbangun dan menghampirimu
Kita sepakat saat ini kita kan berteman hingga mati
Ha?...
Kita sepakat hingga mati
Seakan mengalir tanpa bebatuan
Tidak teman, kita salah
Air tanpa bebatuan tiada percikan
Saat kau dalam kesakitan, saat kau pikir itu cukup
Jangan menyerah!
Arus yang coba kau lawan
Telah membuatku bertekuk lutut mengawan
Kebingungan yang tak pernah berhenti tak dapat dilarang
Meyakini bahwa setiap jam berdetak akan membawa pulang
Lalu bagaimana mungkin orang-orang berpisah?
Hidup ini singkat bagai sesuatu yang tak pernah singgah
Dan kini aku akan merindukanmu
Berbaring di bawah langit berbadai
Aku tahu matahari pasti akan terbit dan kembali
Terimahkasih sahabat terkasih
Ya kita harus hidup demi perasaan ini, perasaan yang senantiasa bersinar di manapun dan kapanpun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun