Pada kesempatan ini, Kepala SMAN 1 Gondang, bapak Johan Bahrudin, S.Kom., MT., menyatakan kegembiraan sekaligus rasa syukur atas raihan prestasi anak-anak PASSMAGO. Meskipun belum maksimal, tetapi jerih payah dan kerja keras dalam latihan, sangat layak mendapatkan perhatian khusus.
"Bagaimana pun, anak-anak sudah berdaya upaya untuk tampil menjadi yang terbaik. Melihat para pesaing dari berbagai daerah di Jawa Timur itu, maka ekskul Paskibra harus lebih bisa berbenah diri lagi. Tapi jangan putus asa dan tetap semangat. Kesuksesan diraih bukan karena kegagalan melainkan karena usaha dan kerja keras," ujar pak Johan menyemangati.
Masih menurut pak Johan, koleksi prestasi disekolah dalam kurun waktu tujuh bulanan ini, berkat kebijakan yang berpihak pada pelayanan pendidikan. Bila dulu, murid hanya dipandang sebagai objek saja. Namun kini, murid justru menjadi pendukung eksistensi dan kredibilitas sekolah.
"Banyak terobosan yang kita lakukan di SMAN 1 Gondang. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan eksistensi dan kredibilitas lembaga. Nah, murid-murid kita berikan kebebasan berekspresi sesuai potensi minat dan bakatnya. Keselarasan inilah yang menjadi pelecut munculnya berbagai kebijakan strategis sekolah," ungkap bapak tiga anak itu optimistis.
Lelaki kelahiran 1976 itu juga tak lupa mengucapkan terima kasih pada seluruh personil PASSMAGO dan pembinanya. Minimal semua pihak telah berdaya upaya untuk mengumpulkan pundi-pundi prestasi demi sekolah. Itulah loyalitas dan karakter hebat.
Sementara itu, ibu Winda Rizky N. L., S.Pd., selaku pembina ekskul PASSMAGO, mengakui ada kekurangan pada anak-anak latih binaannya. Hal itu akan jadi koreksi dalam latihan rutin disekolah. Raihan PASSMAGO sebagai Juara III dievent LTUB MPR RI kali ini, pastinya menambah deretan prestasi bagi PASSMAGO.
"Saya menyadari ada sedikit celah dalam penampilan anak-anak PASSMAGO kali ini. Namun demikian, saya juga bangga dengan raihan prestasi mereka. Pelaksanaan lomba yang mendadak pengumumannya, memaksa kita latihan beberapa hari hingga larut malam. Setidaknya semangat dan kerja keras mereka terbayar," ujar bu Winda penuh penghayatan.
Oleh karenanya, lanjut bu Winda, intensitas latihan harus lebih ditingkatkan. Berbagai kekurangan harus jadi refleksi dalam perbaikan. Bagaimana pun, untuk meraih prestasi tidak butuh retorika tetapi butuh aksi nyata. Perjuangan anak PASSMAGO pun sejauh ini tak pernah kenal lelah.