Mohon tunggu...
Yusup Maulana Nur Shidik
Yusup Maulana Nur Shidik Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa, Freelancer Hotailer

STIE STEMBI BANDUNG || MANAJEMEN || ||BANTU SUPORRT ARTIKEL || FOLLOW AUTO FOLLBACK

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Keberhasilan Inteligensi terhadap Lemahnya Kognisi Sosial Masyarakat pada Perspektif Covid-19

3 Desember 2020   17:33 Diperbarui: 3 Desember 2020   20:04 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Oleh : Yusup Maulana Nur Shidik

           Kondisi wilayah Kota Bandung saat ini sedang mengalami  krisis melonjaknya tingkat kasus positif yang mengakibatkan kembali berada dizona merah. Kasus covid-19 ini bukan merupakan kasus yang tidak asing lagi, bahkan menjadi hal bosan dalam mendengar  kasus ini. berbagai upaya yang dilakukan pemerintah terus dioptimalkan agar kasus covid-19  bisa menurun.

           Sejak bulan November 2020, di Kota Bandung kasus akselerasi peningkatan covid-19 terus melonjak mencapai angka diatas standar normal postifity rate.  Menurut selaku tugas penangganan covid harian Ema Sumarna, dalam koran (2020). "Artinya penyebaran virus corona di Kota Bandung dalam keadaan darurat karena tingkat postifity rate di Kota Bandung cukup tinggi yaitu 21,53%." Maka hal itu, yang menyebabkan alasan tinggi kasus tersebut itu disebabkan kurangnya kesadaran dalam masyarakat kota Bandung terhadap perspektif pandemi covid-19.

           Menanggapi kasus tersebut, upaya pemerintah Kota Bandung dalam memberantas kasus dengan melalui cara membentuk 12 tim khusus untuk mengawasi protokol kesehatan diwilayah tempat : Mal, pusat perdagangan,  dan toko modern.  Menurut Ema Sumarna, dalam koran (2020). "Mereka memantau dan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan. Mulai dari soal menggunakan masker, mencuci tangan dengan benar dan menjaga jarak," kata Ema, Sabtu (28/11/2020).

           Hal itu kurang cukup optimal, sebabnya tim tersebut hanya sebagai pengingat sementara. Namun, kadang masyarakat nantinya akan terjadi misalnya sifat pelupa. Adapun upaya lain, Oded M Danial sebagai Wali Kota Bandung akan memperkuat monitoring penerapan tersebut dengan mengeluarkan Intruksi Wali Kota (Inwal) No. 007 tahun 2020 tentang Penegakan Protokol Kesehatan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 di Kota Bandung.

            Maka hal teserbut sebaiknya bukan hanya sebagai instruksi saja, karena  inti utama kasus dasar permasalahan yaitu pada lemahnya kognisi sosial masyarakat. Adapun pengertian kognisi sosial adalah proses pengolahan informasi untuk memahami lingkungan sosial dan perilaku sosial yang masih belum maksimal. Sehingga diperlukan inovasi dan kontribusi yang tepat diwujudkan supaya lebih optimal dalam membangun keberhasilan inteligensi terhadap  masyarakat dimasa pandemi ini.

            Inteligensi yang dimaksud adalah daya reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara fisik maupun mental terhadap pengalaman baru, membuat pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap untuk dipakai apabila dihadapkan pada fakta atau kondisi baru.  Hal itu diajukan kepada masyarakat agar kognisi sosial terhadap perpektif (sudut padang) pada covid-19 bisa diatasi dengan diantaranya :

             Langkah yang lebih optimal untuk memberantas kasus ini pemerintah Kota Bandung bukan hanya memberikan monitoring intruksi saja. Tetapi sebaiknya diberikan tatanan langsung secara face to face. Sehingga memulai dari memberikan suatu arahan pertemuan sosialisasi, karena hal tersebut dapat memberikan motivasi, ilmu pengetahuan atau wawasan yang tepat pada sasaran langsung kepada yang ditunjukan secara hirarki hingga menyampaikan secara merata kepada seluruh masyarakat :

  1. Sosialisasi Wali Kota kepada para pemimpin Kecamatan Kota Bandung sehingga diadakan suatu pertemuan itu untuk melaksanakan masyarakatnya supaya bisa menyampaikan agar menerapkan dan menekankan kepada pemimpin tingkat III yaitu Dusun atau Kelurahan.
  2. Sosialisasi  dari pemimpin Dusun/Kelurahan kepada para pemimpin Rukun Warga untuk bisa mewujudkan dan menekankan dengan cara mensosialisasikan kepada pemimpin Rukun Tetangga.
  3. Sosialisasi  dari Rukun Warga agar dapat menerapkan serta menekankan kepada pemimpin keluarga dimasing-masing rukun tetangga.
  4. Sosialisasi pemimpin keluarga agar dapat mendidik untuk mengingatkan, menerapkan dan melaksanakan kepada anggota keluarganya betapa pentingnya protokol kesehatan.

              Namun, untuk mendukung progres pencapaian diperlukan sikap masyarakat  dalam membangun perwujudan yang maksimal  terhadap  kognisi sosial. Sehingga pemerintah Kota Bandung dapat membentuk sikap dan karakter yang perlu dimiliki masyarakat diantaranya : Memilik jiwa sikap untuk berorientasi kedepan, ingin berubah, sadar diri, pemikiran terbuka, toleransi, tidak individualis, sikap peduli, dan nasionalisme serta cinta tanah air.

              Oleh karena itu, dari proses upaya gerakan sosialisasi yang dilakukan secara hirarki dapat memberikan efektivitas keberhasilan inteligensi besar terhadap kognisi sosial secara menyeluruh dan tepat sasaran. Sehingga dengan  bertujuan menerapkan penegakan protokol kesehatan untuk memberikan kebiasaan baru yang maksimal dimasa pandemi covid-19 terhadap masyarakat yang dapat berefek pada turunya angka postifity rate di Kota Bandung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun