Judul Novel : Tentang Kamu
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tahun Terbit : Oktober 2016
Cetakan : I
Dimensi Buku : 13.5 x 20.5 cm
Jumlah Halaman : 524 halaman
Secara garis besar, novel ini menceritakan tentang seorang pengacara muda bernama Zaman Zulkarnanen yang diberi mandat untuk menyelesaikan harta warisan wanita tua yang meninggal senilai 19 Triliun. Kasus pembagian harta ini sebenarnya mudah saja diselesaikan Zaman. Tetapi, yang menjadi masalah adalah, Zaman sama sekali tidak memiliki surat wasiat dari wanita tua yang meninggal tersebut. Maka, untuk menemukan ahli waris yang sah, Zaman mulai melakukan penelusuran riwayat hidup wanita tua yang diketahui bernama Sri Ningsih tersebut. Dari cerita awal ini saja, sudah bisa dipastikan bahwa novel setebal 524 halaman ini menjanjikan keseruan “intesitas tinggi”.
Dalam novelnya kali ini, Tere Liye mengajak kepada para pembaca untuk meneladani sosok seorang Sri Ningsih melalui Zaman Zulkarnaen. Sri Ningsih bukanlah wanita sembarangan. Dalam cerita ini, Sri Ningsih digambarkan sebagai sosok seorang perempuan yang memiliki hati sebening kristal. Perangainya yang jauh dari kata buruk sangat tepat untuk dijadikan teladan. Jujur, sabar, berani, tangguh, adalah contoh kecil betapa bagusnya pribadi seorang Sri. Terlepas dari fakta Sri Ningsih memiliki karakter yang istimewa, beliau wafat dengan meninggalkan harta warisan yang jumlahnya tidak main-main. Maka dari itu, penelusuran demi penelusuran dilakukan Zaman untuk menemukan ahli waris Sri Ningsih yang masih hidup. Dalam hal ini, Zaman terbantu dengan adanya buku diary Sri Ningsih yang ia dapat dari seorang penjaga panti jompo tempat meninggalnya almarhumah Sri Ningsih.
Setiap kali zaman menemukan orang yang dapat bercerita tentang Sri Ningsih, maka alur cerita akan mundur ke masa lalu sesuai cerita tersebut. Seperti halnya ketika Zaman mengunjungi pulai kelahiran Sri Ningsih (Pulau Bungin). Di Pulau tersebut, Zaman menemui orang bernama Pak Tua yang dapat bercerita tentang masa kecil Sri Ningsih. Proses “pencarian” Pak Tua tidak semerta-merta mudah bagi Zaman. Ia dan seorang guide wisata bernama La Golo memerlukan waktu sekitar seminggu untuk menemukan Pak Tua. Dari penggalan kisah yang diceritakan Pak Tua, Zaman mengetahui bahwa Sri Ningsih memiliki kehidupan masa kecil yang penuh penderitaan (sedikit sekali momen kebahagiannya).