Mohon tunggu...
Yusuf Raihan
Yusuf Raihan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang laki laki yang menyukai dunia olahraga dan selalu berusaha optimis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anak Berkebutuhan Khusus: Pantaskah Menjadi Lelucon?

3 Juni 2022   05:31 Diperbarui: 3 Juni 2022   05:35 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anak berkebutuhan Khusus ialah anak yang mempunyai keterbatasan atau keluarbiasaan baik itu secara fisik, mental-inteketual, sosial, maupun emosional. Yang mana hal tersebut memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya jika dibandingkan dengan anak lain yang seusia dengannya.

Anak berkebutuhan khusus meliputi anak disabilitas pendengaran, anak disabilitas penglihatan, anak disabilitas fisik, anak disabilitas pendengaran, anak disabilitas intelektual, anak disabilitas sosial, anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH), anak dengan gangguan spektrum autisma, anak dengan gangguan ganda, anak lamban belajar, anak dengan kesulitan belajar khusus, anak dengan gangguan kemampuan komunikasi, anak dengan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa.

Siswa yang menempuh pendidikan di sekolah luar biasa (SLB) tahun ajaran 2020/2021 mencapai 144.621 siswa. Untuk jenjang pendidikan sekolah Dasar (SD) ada sebanyak 82.326 anak berkebutuhan khusus. Lalu ada 36.884 siswa berkebutuhan khusus yang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dan ada 25.441 anak berkebutuhan khusus yang sedang mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Berdasarkan pengalaman penulis ketika mengunjungi salah satu sekolah luar biasa (SLB) yang tidak dapat disebutkan lokasi spesifiknya, murid yang ada di sana cenderung memiliki sikap yang baik, tenang, dan kondusif selama acara berlangsung. 

Akan tetapi ketika penulis keluar dari aula sekolah dan menuju lapangan, beberapa murid cenderung bersikap tidak sopan dan menunjukkan gerakan tubuh yang kurang pantas. 

Hanya saja menurut penulis ini masih dapat terbilang normal karena di sekolah umum pun terdapat murid yang bersikap seperti itu juga.

Jika ingin membahas mengenai anak berkebutuhan khusus di era digital yang sudah cukup maju saat ini rasanya sangat pas untuk membahas mengenai Adellya dan Setya yang merupakan selebriti di aplikasi tiktok yang merupakan pasangan yang sama-sama merupakan anak berkebutuhan khusus.

Penulis sudah mengamati Adellya dan Setya selama dua tahun belakangan ini. Walaupun keduanya merupakan selebriti tiktok, Adellya lebih sering mendapatkan ucapan ataupun komentar candaan yang kesannya mengejek bahkan lebih cenderung kepada cyber bullying karena ia lebih aktif mengunggah konten tiktok. 

Memang ada beberapa perilaku Adellya yang cukup mengherankan, mengejutkan, kurang pantas, bahkan membuat geleng-geleng kepala. Akan tetapi pada dasarnya netizen seharusnya lebih dapat memahami ia, apalagi ia yang merupakan ABK sudah merupakan rahasia umum.

Adel dan Setya sempat membuat geger dunia maya terkhusus tiktok karena adanya video mereka sedang bercumbu yang beredar luas. Para netizen pun langsung memberikan komentar pada video yang ada di akun tiktok Adel ataupun Setya. 

Komentar yang diberikan mungkin jika dilihat sekilas terkesan seperti candaan semata, tetapi jika diamati lebih lanjut maka terlihat bahwa itu adalah komentar ejekan yang dibalut dengan candaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun