Bagi pecinta wisata petualangan alam, Riam Tinggi adalah surga kecil yang menyimpan banyak keindahan. Desa ini memiliki hutan luas yang masih terjaga keasliannya. Hutan tersebut bukan hanya ruang hidup bagi flora dan fauna, tetapi juga ruang belajar bagi wisatawan. Bahkan di hutan ini terdapat bunga langka, yaitu bunga bangkai.
Salah satunya adalah dengan mencoba wisata di Bingal, di mana wisatawan dapat melakukan trekking, berkemah, memasak dengan bahan-bahan alami yang tersedia di hutan, sekaligus belajar mengenal buah-buahan lokal serta cara bertahan hidup ala suku Dayak.
Sungai Delang yang mengalir di sekitar desa menjadi daya tarik tersendiri. Dengan arusnya yang menantang dan bebatuan riam, sungai ini menjadi lokasi ideal untuk arung jeram dan river tubing.
Selain sungai dan hutan, desa ini memiliki wisata alam yang menawan, yaitu Bukit Lubang Kilat. Terletak di ketinggian 800 mdpl, bukit ini menawarkan panorama matahari terbit dan terbenam yang memukau. Dari puncaknya, terdapat hamparan awan, seperti “Negeri di Atas Awan.” Tak sedikit wisatawan yang berkemah di bukit ini.
Tradisi dan Budaya yang Hidup
Selain alamnya, Desa Riam Tinggi juga kaya akan warisan budaya Dayak Tomun. Salah satu pengalaman unik yang bisa dirasakan wisatawan adalah ritual potong garung pantan. Ritual penyambutan ini dipimpin oleh Mantir Adat, di mana tamu diminta memotong kayu garung dengan mandau sebelum masuk desa. Prosesi ini merupakan doa keselamatan, agar para tamu dilindungi selama berada di desa hingga mereka kembali pulang.
Di desa ini juga terdapat jurungk, lumbung tradisional untuk menyimpan padi. Jurungk berbentuk bangunan kayu kecil dengan tiang yang dilengkapi jalapakng, lingkaran kayu di setiap pondasi yang berfungsi mencegah tikus naik dan merusak hasil panen.