Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merayakan Natal sebagai Wujud Kebersamaan

27 Desember 2022   08:00 Diperbarui: 27 Desember 2022   07:58 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Natal keluarga (foto: dokumentasi pribadi)

Natal tahun ini memberikan kesan yang berbeda. Pandemi memang belum benar-benar berakhir, namun bersyukur pada tahun ini aktivitas Natal dapat dilakukan secara lebih leluasa.

Perayaan Natal sesungguhnya bukan menjadi perayaan terbesar bagi umat Kristiani, Paskah yang merupakan perayaan terbesar. Natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus sedangkan Paskah adalah perayaan kematian Yesus Kristus di kayu salib.

Natal yang dirayakan sebagai rangkaian dari perayaan menyambut Tahun Baru membuat terasa lebih meriah. Natal melibatkan banyak suasana kekeluargaan. Perayaan Natal kemudian telah menjadi sebuah tradisi.

Bagi anak-anak, Natal identik dengan baju baru dan hadiah. Namun setelah beranjak dewasa, Natal bukanlah lagi tentang bagusnya baju baru yang dipakai atau mahalnya hadiah yang diterima.

Natal adalah kebersamaan, kebersamaan dengan keluarga dan yang terutama adalah kebersamaan hidup sebagai keluarga Allah.

Makna Natal

Makna Natal adalah sukacita besar karena telah lahir Yesus Kristus ke dunia. Berita Natal dalam Yohanes 1:1-14 dinyatakan bahwa:

Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita….”

Allah datang ke dunia dalam wujud manusia yaitu Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah Pribadi yang diurapi untuk menjadi Juruselamat. Kita diberikan kesempatan untuk mengenal Allah dan diberi kuasa untuk menghasilkan buah.

Cahaya kemuliaan Allah tercurah dalam kehidupan manusia. Dialah Sang Hidup itu sendiri yang menopang hidup selama-lamanya, kegelapan lenyap, dan hidup menjadi terang.

Ini adalah hadiah Natal sesungguhnya yaitu kehidupan keselamatan yang didapatkan melalui Allah di dalam Yesus Kristus.

Merayakan Natal

Natal menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga, bahkan keluarga besar. Di keluarga kami perayaan Natal tahun ini terasa istimewa karena boleh kembali berkumpul setelah hampir tiga tahun tidak bersua secara langsung.

Libur Natal yang bertepatan dengan libur sekolah, menjadi kesempatan untuk berjumpa dengan keluarga. Perayaan Natal menjadi sebuah ‘tradisi’ dalam keluarga besar kami sehingga perayaan Natal adalah perayaan keluarga. Sukacita ini dilengkapi dengan kehadiran empat generasi keluarga. Suatu berkat yang luar biasa.

Perayaan Natal keluarga kami dimulai dengan ibadah yang dipimpin oleh Pendeta. Ibadah diikuti secara hikmat oleh seluruh anggota keluarga.

Renungan oleh Pendeta (foto: dokumentasi pribadi)
Renungan oleh Pendeta (foto: dokumentasi pribadi)
Setelah ibadah bersama, perayaan Natal dilanjutkan dengan melakukan berbagai keseruan. Misalnya saja bermain kuis bagi para buyut. Karena buyut adalah generasi yang melek teknologi maka kuis dilakukan dengan menggunakan aplikasi game-based learning. Para buyut saling susul menyusul untuk menjawab dan mendapatkan nilai tertinggi.

Bermain kuis (foto: dokumentasi pribadi)
Bermain kuis (foto: dokumentasi pribadi)
Kemudian untuk para cucu terdapat juga permainan yaitu menjawab cepat pertanyaan yang diberikan oleh para sesepuh. Pertanyaan yang diberikan seputar silsilah keluarga.

Selain itu tradisi ‘wajib’ dalam perayaan Natal yaitu bertukar kado juga dilakukan. Tukar kado adalah tradisi untuk berbagi kasih dengan keluarga. Makan dan foto bersama melengkapi kegembiraan perayaan Natal bersama keluarga.

Foto bersama empat generasi keluarga (foto: dokumentasi pribadi)
Foto bersama empat generasi keluarga (foto: dokumentasi pribadi)

Renungan Natal

Pesan Natal yang disampaikan oleh Pendeta dalam ibadah bersama, menjadi renungan dalam menjalani kehidupan sebagai orang percaya:

  • Kita telah memperoleh kemenangan setelah bergumul dan berjuang bersama Allah
  • Kita telah memperoleh berkat Allah, karena diberkati maka kita wajib untuk mengelola dan membagikan berkat untuk membangun Kerajaan Allah dan membantu sesama
  • Allah memerintahkan kita untuk saling memaafkan, berdamai, dan bersatu padu
  • Kita dipanggil untuk membangun kehidupan yang baru secara lahir dan batin, menjadi pribadi yang lebih baik serta terus mengandalkan Allah

Natal adalah masa untuk merenungkan kasih Allah yang begitu besar dalam kehidupan kita. Marilah kita merespon panggilan Allah untuk diproses agar seturut dengan kehendak-Nya.

Selamat Natal, selamat berbagi kasih bersama keluarga dan sesama..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun