Mohon tunggu...
Yustinus Sapto Hardjanto
Yustinus Sapto Hardjanto Mohon Tunggu... lainnya -

Pekerja akar rumput, gemar menulis dan mendokumentasikan berbagai peristiwa dengan kamera video. Pembelajar di Universitas Gang 11 (UNGGAS)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Capres – Catatan Tentang Calon Presiden 05 : Satria Berkuda

7 Mei 2014   20:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:45 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kepahlawanan di masa lalu biasanya dikaitkan dengan peperangan. Pahlawan adalah seseorang yang gagah berani maju entah memimpin maupun bertempur dalam sebuah pertarungan. Satria bukan hanya soal selalu menang, melainkan semangat untuk maju membela negara, gagah berani menghadapi musuh dan rela menyerahkan jiwa dan raga untuk negeri yang dicintainya.

Kisah satria biasanya digambarkan sebagai sosok yang berkendara kuda, kuda yang tegap dan gagah sebagaimana penunggangnya. Kisah satria penunggang kuda itu nampaknya coba dilekatkan dalam diri Prabowo Subianto. Prabowo memang pantas mengambarkan dirinya sebagai seorang ksatria karena latar belakang militernya. Prabowo berkarir di militer mulai dari tingkat paling rendah hingga kemudian duduk sebagai komandan pasukan elit di lingkungan angkatan darat.

Dalam kedudukannya sebagai komandan pasukan khusus itu Prabowo dianggap melakukan kesalahan yang kemudian membuatnya tersingkir. Dibebastugaskan setelah masa reformasi. Dan Prabowo yang kembali menjadi warga sipil kemudian sejenak menyingkir ke luar negeri. Sekembali dari luar negeri kemudian Probowo aktif dalam politik hingga kemudian mendirikan partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra.

Dengan semangat nasionalismenya yang nampak kental, Prabowo yang gemar memelihara dan tentu menunggang kuda itu berniat menjadi pemegang tampuk pimpinan tertinggi di negeri ini. Setelah dalam pemilu sebelumnya Prabowo mencalonkan menjadi wakil presiden, maka dalam pemilu 2014 sejak semula Prabowo meniatkan dirinya untuk menjadi presiden.

Nasib Prabowo dalam menuju kursi RI 01 nampaknya lebih lempang ketimbang Satria Bergitar yang digadang-gadang oleh PKB. Perolehan suara Gerindra lumayan sehingga dengan mengajak 1 – 2 partai menengah lainnya maka cita-cita Prabowo untuk menjadi calon presiden yang bertarung dalam pemilu 2014 bakal tercapai.

Jika kemudian Satria Berkuda ini maju maka akan menjadi lawan yang sepadan bagi Joko Widodo yang sama sekali tidak pernah digambarkan sebagai ksatria. Joko Widodo lebih digambarkan sebagai sosok punakawan, yang tampil tidak setegas dan setegap Prabowo. Citra tegas dan tegap memang masih terus dipelihara Prabowo, yang meski sudah menjadi warga sipil, selalu saja masih memberi salam dan hormat ala militer.

Tak bisa dipungkiri, ada sebagian masyarakat yang kembali merindukan gaya kepemimpinan ala Suharto. Seorang Jenderal yang penuh senyum dan dianggap menjadi sosok pemimpin yang tepat untuk bangsa Indonesia yang gemar menerima perintah serta petunjuk. Meski kalah dalam soal senyum, Prabowo barangkali sosok yang mendekati gaya Suharto. Dan Prabowo pernah dekat dengan Suharto karena pernah menjadi menantunya.

Beberapa hari yang lalu beredar berita tentang Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang murka menemui punggutan liar di jembatan timbang. Seorang kawan dalam kicauannya di twitter menuliskan bahwa ternyata untuk menjadi tegas tidak selalu harus berlatar militer. Ketegasan yang sama sebenarnya juga bisa dilihat dalam keseharian Basuki Wibowo, Wakil Gubernur DKI Jakarta yang sama sekali bukan seorang dengan latar belakang militer.

Maka akankah Satria Berkuda bakal menarik perhatian pemilih dalam pilpres 2014 karena menonjolkan latar belakang militernya?. Atau justru karena tak mampu melepaskan diri dari bayang-bayang latar belakangnya di masa lalu justru membuat kehadiran sosok Satria Berkuda bakal membuat para pemilih menjadi jeri?.

Pondok Wiraguna, 5 Mei 2014

@yustinus_esha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun