Tantangan-tantangan ini perlu diatasi melalui pelatihan manajerial, regulasi pendukung, sistem monitoring, serta penguatan budaya partisipasi.
Dari Teori ke Aksi: Jalan Humanis Pendidikan
Pada akhirnya, MBS bukan hanya wacana akademis, melainkan jalan menuju pendidikan yang lebih manusiawi. Dengan otonomi, partisipasi, dan akuntabilitas, sekolah bukan lagi sekadar lembaga formal, melainkan sebuah ekosistem yang tumbuh bersama masyarakat.
Bayangkan sebuah sekolah di mana guru merasa didengar, siswa merasa diperhatikan, orang tua merasa terlibat, dan kepala sekolah merasa menjadi pemimpin perubahan. Itulah wajah pendidikan humanis yang diimpikan melalui MBS.
Namun, semua ini hanya bisa terwujud bila setiap pihak bersedia berperan aktif:
Pemerintah tetap memberikan regulasi dan pengawasan.
Sekolah berani terbuka dan partisipatif.
Guru dan Kepala Sekolah terus meningkatkan profesionalisme.
Orang tua dan masyarakat menjadi mitra yang kritis sekaligus suportif.
Penutup
Manajemen Berbasis Sekolah adalah kekuatan yang bisa mengubah wajah pendidikan Indonesia. Ia bukan sekadar strategi manajemen, melainkan sebuah pendekatan yang menghidupkan nilai-nilai kemanusiaan dalam pendidikan.