Mohon tunggu...
yusril iza
yusril iza Mohon Tunggu... Lainnya - Volunteer

Belajar dari hal yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tiga Murid Tjokroaminoto, yang Banyak Pengaruh di Negeri Ini!

21 Maret 2024   09:34 Diperbarui: 25 Maret 2024   06:59 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setelah penghentian organisasi terbesar Islam yang dilakukan oleh Residen Jawa. menandakan perubahan ke dua dalam mentransformasi Serikat Islam menjadi luas di berbagai titik daerah. Tahun 1912 adalah keadaan yang menandakan dunia pergerakan, kemunculan seorang anggota yang berasal dari daerah Surabaya untuk datang ke Surakarta, menjadi babak baru diera kepemimpinan Sarekat Islam.  Anggota ini, bernama Tjokroaminoto seorang pegawai di bidang teknisi dipabrik gula Rogojampi. 

Tjokroaminoto adalah tokoh pembaharuan gerakan, yang tentu malang melintang di dunia Serikat Islam. Banyak sabdanya yang telah membawa semangat bagi kaum pergerakan, untuk membebaskan dari penjajahan Hindia Belanda. Salah satu bukti, dimulai dalam sebuah rapat akbar di Surabaya dengan dihadiri 10 ribu orang. Ini adalah hasil dari pengorganisiran dan kerja propaganda seorang tokoh yang bernama Tjokroaminoto. Akibatnya, kaum muda menjadi berapi-api dan menandakan kebangkitan dalam dunia pergerakan. 

Seorang tjokroaminoto telah berhasil, sebagai tokoh sentral yang menandakan kebangkitan anak muda, tidak terkecuali dengan anak muridnya yang bernama Soekarno, Semaoen dan Kartosoewirio. Ketiga muridnya, juga dapat dikatakan sebagai orang yang menggerakan pergerakan di Hindia Belanda. Ada perbedaan ideologis dan tindakan dari ketiga muridnya, namun tetap dalam koridor perjuangan persatuan nasional. 

Ketiga muridnya, tidak terlepas dari pengajaran yang dilakukan oleh Tjokroaminoto. Sebagai orator ulung, sangat mudah sekali memberikan motivasi dan membakar semangat kepada muridnya. Hingga akhirnya, 3 murid ini, memiliki jalan pedang ya sendiri, dan memiliki perberbedaan perspektif dalam keinginan cita-cita bangsa Indonesia.

Adapun perbedaanya, seperti Soekarno adalah tokoh nasionalis yang dikenal dengan orasi dan pembawa semangat dari sebuah narasi. Soemaun organisator dalam pengorganisiran buruh, hingga akhirnya menjadi ketua Partai Komunis Indonesia Pertama. Begitu juga dengan Kartosoewirio seorang agamais yang pernah memimpin jalannya pemborantakan organisasi Negara Islam Indonesia. 

Ujung tombak Soekarno dengan PNInya

Soekarno dengan Partai Nasionalis Indonesia, sebagai ujung tombak kelahiran partai yang membawa soekarno menjadi presiden. Empat Juli 1927 dengan dukungan sebuah Study Club di Bandung, soekarno dengan sekawannya menyatakan pembentukan Partai Nasionalis Indonesia. Tujuan dari pembentukan PNI menurut soekarno adalah mempersatukan rakyat untuk menuju kemerdakaan sepenuhnya. Soekarno adalah jalan tengah dari sistem kontradiksi klas. Jalan tengah Soekarno, sebagaimana sering di bicarakan dalam ruang-ruang podium mengatakan satu persatuan nasional. Hingga akhirnya soekarno menyatukan konsep yang bernama Nasakom (Nasionalis, Agama dan Komunis). 

Gagasan yang paling tren dan akhirnya ditetapkan sebagai fundamen Negara Indonesia adalah Pancasila. Pancasila ini sangat identik dengan mencampuradukan ideologi, baik itu Nasionalis, agama maupun Komunis. Secara tidak langsung pancasila sebagai pretech dari gelagat sejarah, yang pada akhirnya disatukan dalam gagasan ini. Ujung Tombak Soekarno bersama PNI, membawa Indonesia Merdeka. Kemerdakaan ini, bukan terlihat dalam orasi di singa pedium saja, melainkan banyak faktor, termasuk Soekarno dengan PNI yang berlika liku, kadang berbicara dengan lantang dalam penjajahan belanda, kadang juga ikut menimbrung bersama kekuasan Belanda. 

Terlepas dari itu semua, Soekarno dengan PNI, membuat ia berpengaruh dalam gerakan Indonesia. Ia juga sebagai bapak proklamator bagi orang yang menamakan itu, ada juga Sebagai Penjilat dan tidak punya sikap dalam gerakan penumpasan penjajahan. Ia mengaku bahwa seseorang yang diutus oleh rakyat sebagai pemimpin revolusioner, disisi lain ia suka perempuan dan mengkahiri kehidupan romantis dengan 9 istri. 

Soemaun dengan Usia Muda telah berjuang bersama kaum buruh.

Soemaun telah mengabdikan dirinya, untuk berjuang dalam membela kaum buruh sebagai entitas masyarakat yang harus terbebas dari penjajahan Belanda. Soemaun termasuk pengkritik yang keras terhadap Volksraad atau Dewan Perwakilan Rakyat. Volksrad menurutnya hanya mewakili kepentingan pemerintahan Belanda, seperti gouverneurment, kapitalis, ningrat atau boneka Belanda. Hingga akhirnya, menindas masyarakat dengan kebijakan politik kekuasaannya. Inilah sebuah yang harus dikritik soemaun, sampai-sampai ia pernah melakukan kritikan yang tertuju pada gurunya. Atas pidatornya dilontarkan Tjokroaminoto dengan kata komedi. Menurut soemaun pidato ini sebuah perkataan paradoks, sebab Tjokroaminoto baru saja dilantik sebagai anggota Volksraad. Tentunya maupun gurunya sekalipun soemaun tetaplah seorang pengkritik. Karena kritikan ini sebagai bentuk perlawanan dan harus diakhiri dengan perjuangan rakyat di bawah kekuasan klas buruh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun