Sebab itu, sudah sewajarnya jika kita wajib memikirkan untuk menempatkan posisi yang tepat dari keberadaan kerajaan-kerajaan dan kesultanan-kesultanan serta masyarakat adat se-Nusantara sejauh masih ada dan masih tegak berdiri dalam perjalanan sejarah hingga ke masa sekarang, dan ke depan, dalam konteks strukktur pemerintahan di daerah-daerah di negara kita yang tercinta ini, dengan tidak mengabaikan asas kerakyatan yang telah kita sepakai sejak Proklamasi 17 Agustus 1945.
Para Paduka Yang Mulia Raja, Sultan dan Pemangku Adat se-Nusantara,
Para Toko Bangsa,
Para Hadirin dan hadirat yang saya muliakan,
Demikianlah kata-kata penerimaan saya atas amanah yang diberikan oleh Para Paduka Yang Mulia Raja, Sultan dan Pemangku Adat se-Nusantara. Semoga Allah Azza wa Jalla, Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberikan kekuatan lahir dan batin kepada saya dalam mengemban amanah yang maha berat ini.
Wabillahit Taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 27 September 2012
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra.