Mohon tunggu...
Yusran Laindi
Yusran Laindi Mohon Tunggu... Aktivis -

X

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Buku

16 Maret 2018   17:00 Diperbarui: 17 Maret 2018   04:23 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto : clipart-library.com/

Kata senior senior di kampusku "Jika ingin pandai dan hebat dalam berdialog maka perbanyaklah membaca. Sebab dengan pembacaan, lisan kita tak kaku lagi dalam berdialog dan memberikan argumentasi terhadap pendapat kita"

Akibat kalimat itu, membuat saya begitu rajin membaca buku apa saja agar mudah berdialog dalam setiap konpetensi pengetahuan. Sejak tahun 2011 sampai tahun 2013 saya mengalami candu dalam membaca buku. Pada pertengahan 2011 saya diberi buku oleh senior saya, seingat saya buku yang diberi itu berjudul "Mafia Berkeley" sebuah buku yang menjelaskan upaya Bank Dunia dalam menguasai perekonomian dunia, khususnya perekonomian Negara Negara berkembang termasuk Indonesia.

Sejak 2012 sampai 2013 saya sempat memiliki beberapa buku, diantaranya "Pengantar Filsafat Ilmu" "Sejarah Filsafat" dan beberapa buku keagamaan yang diajarkan ketika sekolah di Madrasah Aliyah Alkhairaat.

Namun di akhir 2013, saya mulai bosan atau tak sering lagi membaca buku. Hal ini dikarenakan saya terjebak dalam politik kampus, saya sibuk mencari strategi dan taktik demi kemenangan sebuah pertarungan kekuasaan yang akhirnya mengantarkan saya pada jurang pragmatis kekuasaan. Akibat dari itu saya sangat jarang membaca buku lagi dan perlahan meninggalkan bacaan di tambah lagi buku buku yang pernah dimiliki telah hilang akibat tercecer.

Jika ditanya "Buku apa saja yang aku miliki saat ini?" aku akan menjawab "Saat ini tak ada satupun buku yang aku punya, aku sangat jauh dari istilah kolektor buku yang banyak menyimpan berbagai jenis buku" namun bukan berarti tak pernah membaca lagi, sejak berkembangnya popularitas android, saya lebih banyak membaca artikel lewat handphone. Hal itulah yang membuat saya merasa kangen membaca buku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun