Mohon tunggu...
Hefri Oktoyoki
Hefri Oktoyoki Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

4 Hal yang Paling Dirindukan Perantau untuk Pulang ke Kerinci

10 Juni 2017   05:41 Diperbarui: 10 Juni 2017   14:24 2334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Danau Kaco | Dokumentasi Pribadi

Foto: Cabe Suhen | Doc. Pri
Foto: Cabe Suhen | Doc. Pri
Beras Payo

Beras Payo berasal dari bibit padi asli (endemik) Kerinci. Usia jenis padi ini diyakini sudah lebih dari lima abad. Usia panen adalah 6 bulan, sama seperti jenis padi lainnya. Daerah Lempur dan sekitarnya adalah daerah yang paling banyak membudidayakan padi payo. Beras payo beraroma harum yang khas, rasanya sungguh nikmat, terasa pulen dengan bulir beras besar-besar. 

Akan terasa lebih nikmat bila dipadukan dengan lauk-pauk asal Kerinci. Jika mudik ke kerinci para perantau biasanya mencari warung makan yang menyediakan beras payo Kerinci. Bahkan tidak sedikit perantau yang membawa beras payo kembali ke perantauan sebagai oleh-oleh.

Foto: Nasi padi payo | Doc. grobisnis-indo.blogspot.com
Foto: Nasi padi payo | Doc. grobisnis-indo.blogspot.com
Sambal Belut Kering Cabe Merah 

Sambal Belut ini dibuat dari belut sawah yang dikeringkan, kemudian digoreng dan dicampurkan dengan cabe merah. Biasanya dibuat dengan rasa yang sangat pedas karena lidah orang kerinci telah terbiasa dengan yang pedas-pedas. Rasanya gurih dan nikmat, lebih nikmat dimakan dengan beras payo dan sayur daun selada.

Belut kerinci bukan belut hasil budidaya seperti kebanyakan belut di daerah lain, tetapi benar-benar berasal dari hasil mancing di sawah-sawah. Penikmat belut tentu lebih menyukai belut sawah karena rasanya yang lebih nikmat.

Foto: Sambal Belut | http://Doc. www.primarasa.co.id/resep/resep-balado-belut-kering
Foto: Sambal Belut | http://Doc. www.primarasa.co.id/resep/resep-balado-belut-kering
Gulai Ikan Semah 

Ikan Semah merupakan jenis ikan air tawar yang terhitung langka. Keberadaannya cuma ditemukan di perairan Sungai Batang Merangin dan Danau Kerinci. Ikan Semah ini biasanya dimasak untuk dijadikan hidangan nikmat oleh masyarakat Kerinci. Para perantau pasti merindukan menu gulai ikan semah ini. Citarasa asam pedas pada dagingnya berpadu dengan segarnya kuah kuning yang pekat. Dijamin mulut anda tak mau berhenti menyantapnya hingga ludes.

Foto: Gulai Ikan Semah | Doc. pribadi
Foto: Gulai Ikan Semah | Doc. pribadi
Ayie Kawo 

merupakan minuman pahit kesukaan nenek moyang orang Kerinci, diseduh dari daun kopi yang dikeringkan. Dihidangkan dengan cara yang unik yaitu disajikan di dalam batok kelapa. Bagi  mereka yang tidak terbiasa meminumnya mungkin menganggap Kawo mempunyai citarasa yang asing.

Leluhur orang Kerinci mempercayai bahwa minuman kawo ini bisa meredakan ketagihan pada kopi, menangkal gangguan asam urat, menghindarkan terjadinya rematik dan bisa memperkuat stamina tubuh. Di tengah maraknya minuman yang tidak sehat di kota-kota besar, minum kawo sangat dirindukan oleh para perantau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun