Mohon tunggu...
Yusmiati
Yusmiati Mohon Tunggu... Karyawan Swasta, Mahasiswa magister

Ibu anak satu, karyawati swasta, mahasiswa magister kimia. Freelance menulis a.k.a. kang tulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tragedi Ibu di Bandung: Potret Gelap Kapitalisme dan Urgensi Solusi Islam

11 September 2025   15:10 Diperbarui: 11 September 2025   15:10 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu Depresi (Muktasim Azlan/Unplash) 

"Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar..."
 (QS. Al-An'am: 151)

Islam juga menegaskan bahwa ujian adalah jalan menuju pahala besar:

"Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar..."
 (QS. Al-Baqarah: 155)

Dengan iman, seorang ibu akan memahami bahwa penderitaan bukan akhir, melainkan jalan menuju pahala dan ridha Allah.

2. Solusi Sosial: Masyarakat yang Peduli

Islam menekankan pentingnya solidaritas sosial. Rasulullah bersabda:

"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi adalah seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuh ikut merasakan demam dan tidak bisa tidur."
 (HR. Muslim)

Dalam masyarakat Islam, beban hidup tidak ditanggung sendiri. Tetangga, kerabat, dan komunitas hadir untuk saling menopang. Dengan solidaritas ini, individu yang tertekan tidak dibiarkan sendirian dalam gelap.

3. Solusi Negara: Sistem Islam yang Menjamin Kesejahteraan

Negara dalam sistem Islam memiliki tanggung jawab besar: menjamin kebutuhan dasar rakyat. Negara tidak boleh menyerahkan kesejahteraan rakyat kepada mekanisme pasar bebas, yang hanya menguntungkan segelintir elit.

  • Ekonomi Islam menghapus riba dan utang mencekik.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun