Mohon tunggu...
Yusi Nuraeni
Yusi Nuraeni Mohon Tunggu... Guru - Penulis Amatir

Penulis Amatir

Selanjutnya

Tutup

Drama

Naskah Drama Bawang Merah dan Bawang Putih Genre Komedi

2 Mei 2018   19:32 Diperbarui: 2 Mei 2018   20:03 24960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Dokumen Pribadi

Pada dahulu kala tinggalah sebuah keluarga disebuah desa. Mereka terdiri dari ayah, ibu, dan seorang gadis remaja dengan nama Bawang Putih. Mereka adalah sebuah keluarga yang hidup bahagia. Kendati ayah Bawang Putih hanyalah seorang pedagang biasa, namun mereka bisa hidup dengan sangat rukun dan sentosa hingga pada suatu hari ibu Bawang Putih sakit parah yang akhirnya meninggal dunia. 

Bawang Putih sangat berduka dengan meninggalnya ibunda tercintanya itu, begitu juga dengan ayahnya, ia merasakan duka yang sangat mendalam harus menerima kenyataan itu. Cibiran, gosip dan ejekan dari warga seakan tak pernah sekalipun berhenti yang membuat duka ayah dan Bawang Putih semakin dalam.

Dialog drama Bawang Merah & Bawang Putih

BABAK 1

Kukuruyuk (suara Ayam jantan berkokok), suasana pedesaan yang asri dengan kehidupan dan pertanian yang kaya di negeri itu, semua warga desa seperti biasanya bergegas ke lahan pesawahan).

 

(Dari kejauhan tampak seorang ibu membawa bakul sangat terburu-buru berlari hingga tergopoh-gopoh dan tersungkur).

 

Ibu 1 : (Gubrak...tersungkur dan bakulnya terjatuh diantara para petani yang sedang beraktifitas, ia berteriak dengan mengarahkan tangan isyarat untuk berkumpul) Ibu..ibu..Bapak bapak hooooooy... Mak ci punya gosip terhangat seperti rasa wedang, sedap seperti rasa rendang dan hebos seperti gajah terbang. Kalian tahu kan keluarga Bawang sedang berbela sungkawa tetapi firasat saya tak lama lagi ayahnya bawang putih yang tampan nan rupawan bakalan tertarik mungkin sama salah satu dari kita janda teralemong cemong sekampoang.

 

Ibu 2 : (Menepuk pundak Ibu 1) wush... jangan ngawur kamu, baru juga kemarin ibundanya meninggal. Jangan mengada-ngada mak ci bahaya, berita zaman now memang nampaknya semakin membeludak dan itu salah satunya dari kau mak ci.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun