Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sound of Borobudur, Kolaborasi Lintas Zaman Alat Musik Dunia

11 Mei 2021   16:57 Diperbarui: 11 Mei 2021   18:13 2559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolaborasi Seninaman Indonesia lintas jaman , sumber : Jepungnusantara.org


Di Bulan Ramadan ini, dua kali masa pandemi yang belum kunjung usai. Hasrat kembali aktif menulis akhirnya tersalurkan. Ini kali pertama saya mengikuti  Samber THR Ramadan 2021. Berbagai cerita telah  membawa saya  menuliskan kisah Borobudur. Sebuah tempat bersejarah dari Abad ke-8 ini sulit sekali hilang dari ingatan, karena saking menariknya  meski telah dikunjungi berkali -- kali.

Berbicara soal Candi Borobudur, candi umat Budha terbesar di dunia ini sudah menjadi tujuan wisata   yang terkenal seantero jagad raya. Kalau sudah menginjakkan kakinya di sini , maka kesan   bangga, gembira dan penasaran akan kemegahan cerita  dari proses pembuatannya hingga menjadi seperti sekarang  akan menjadi satu kesatuan. Harapan saya sangat besat untuk kaum kawula muda yang menyenangi kebudayaan untuk menemu kenali jati diri bangsa lewat peradaban masa lalu .

Untuk  para wisatawan muda kemungkinan ada keengganan untuk menyengaja datang ke sini. Salah satu alasan adalah Borobudur  dianggap hanya sebagai  warisan agama dan tempat peribadatan Umat Budha,  sama seperti peninggalan lainnya. Jadi agak sungkan untuk datang ke sini.

Hal ini memang masih dianggap suatu kewajaran termasuk saya pribadi. Belum adanya  sisi menarik yang bisa ditampilkan oleh Borobudur kepada semangat/ pasion anak muda Indonesia mesti dianggap serius dan dicarikan solusinya . Sampai suatu ketika saya melihat berita mengenai Sound of Borobudur di media warga Kompasiana.

Anak Muda Indonesia Berkarya Lewat Sound of Borobudur

Sound of Borobudur yang saya baca tentu sangat menarik bagi anak muda , karena ada sisi "liar" lain yang terusik yang ada di diri mereka, terutama di bidang musik. Secara umum, manusia menyenangi musik  dalam kehidupannya, tidak terlepas dari usia dan jenis kelamin.  Dengan mellihat performance kolaborasi dari tim sound of Borobudur di youtube, sontak saya bersemangat.

Saya  pun aktif  berselancar di  situsnya  www.soundofborobudur.org  melihat  dari tampilan youtube , twitter dan instagramnya adalah sesuatu yang menarik. Situsnya yang berdomain .org menandakan sebuah organisasi (org) . Siapa pendirinya dan apa maksudnya?

Saya kemudian mencari berita yang relevan. Sekitar bulan April kisaran Tanggal 7 s.d 9 April (selama 3 hari) Sound of Borobudur ini secara massif terberitakan. Uniknya, ada 3  nama yang menjadi perhatian saya , dua diantaranya adalah kakak beradik yang sangat terkenal di dunia musik Indonesia. Mereka adalah   Trie Utami, Purwcaraka dan Dewa Bujana.

Anak Muda yang cinta Indonesia melalui Sound of Borobudur, Sumber :wartamagelang.com
Anak Muda yang cinta Indonesia melalui Sound of Borobudur, Sumber :wartamagelang.com
Dari ketiga nama yang saya sebutkan di atas, mereka semuanya adalah musisi papan atas yang dikenal di semua kalangan generasi terutama para anak muda. 

Trie  Utami terkenal karena karyanya dan sering memenangkan kontes bernyanyi  skala nasional maupun internasional. Adik kandung dari Purwacaraka ini pun meraih sejumlah penghargaan, diantaranya runner-up dalam ABU (Asia Pasific Broadcasting Union) Golden Kite World Song Festival di Kuala Lumpur tahun 1990 dan Grand Prix Winner di ajang The Golden Stag International Singing Contest di Brasov, Rumania (1992).

Sedangkan Purwacaraka dikenal dengan musikus, komponis yang sangat piawai . lahir tidak di Indonesia (Beograd Yugoslavia) dan  sangat mencintai Indonesia . karyanya banyak muncul di film -- film nasional dan kini telah memiliki / memegang hak paten sekolah musik yang telah memiliki 50 cabang . Kalau kalian sering menonton Sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang diperankan oleh Rano Karno , musik dari sinema elektronik yang legend ini adalah hasil karyanya.

Dewa Bujana,  anak muda Indonesia ada  yang tak kenal Dewa Budjana ? Itu loh Gitaris dari Band Legendaris GIGI ini,  bersama Kang Armand Maulana, Dewa Budjana melesat  terkenal seantero negeri sebagai gitaris papan atas  dan banyak menghasilkan karya di bidang permusikan di Indonesia.

Mengapa mereka berkolaborasi di Sound of Borobudur ? Apakah mereka reinkarnasi dari seniman jaman dahulu , Jaman Dinasti Syailendra Abad 8-9 masehi  yang mampu membangun peradaban sendiri  di bidang musik?

Kalau baca literaturnya, Sound of Borobudur didirikan oleh ketiganya. Mereka bahkan sangat diapresiasi oleh Gubernur Jawa Tengah Pak Ganjar Pranowo  sebagai seniman serba bisa , ulet dan pantang menyerah.  Apalagi saat mendengar alunan kreasi dari alat musik replika  yang ada di Relief Borobudur hasil kreasi mereka , semuanya tertegun takjub.

Selama lima tahun ketiganya  mengabdikan diri meneliti, mengumpulkan bukti -- bukti alat musik yang ada di relief Borobudur. Dalam kurun waktu lima tahun tersebut bersama seniman  lokal terciptalah replika alat musik  dari tampilan relief pahatan batu yang ada di Borobudur. Membuat nada yang pas kemuduan disatukan dengan alat musik lainnya lalu dimainkan dengan keharmonisan nada. Benar- benar mereka bertangan dingin.
 
Sekadar informasi sebelumnya saya menuliskan sejarah dan mengapa Borobudur ada  potensi kemungkinan menjadi pusat musik dunia di sini .

Sambil menikmati  alunan musik berdurasi  sekitar 20 menit  dari alat -- alat replika Borobudur yang  begitu indah. Saya meyakini bahwa beanr adanya kita bangsa yang diberkahi Tuhan. Sebagai negara yang diberikan kekayaan alam berlimpah, juga diberikan kebudayaan mumpuni, termasuk soal kemahiran bermusik.   

Sebagian alat musik  yang berhasil direplika  bukan berasal dari Jawa, ada juga dari Kalimantan dan daerah lainnya. dari  yang saya baca bahkan ada juga dari  negara tetangga seperti Thailand dan India. Kalau ini dikelola dengan baik , maka dunia pasti  akan mengapresiasi karya mereka, Karena mereka jagonya di bidang ini. 

Ketika semua elemen berkontribusi positif ,  maka tak ayal karyanya  yang terdengar sangat indah ini bisa menjadi kekuatan maha dahsyat yang tercatat di jamannya . Bayangpun , kalau saya  punya alat teleportasi ke jaman dahulu  di mana peradaban Borobudur terjadi dan kemudian dua generasi  lintas jaman ini bisa kolaborasi  pasti amazing banget.


Filosofis Sound of Borobudur

Anak MUda, berkaryalah lewat Sound of Borobudur , sumber :terakota.id
Anak MUda, berkaryalah lewat Sound of Borobudur , sumber :terakota.id
Sound of Borobudur, bukan untuk sekadar gegayaan, bukan pula ingin mengulik dari sektor keagamaan yang sudah pasti bukan ranah anak -- anak muda saat ini. Borobudur dianggap sebagai sentra musik  karena potensinya yang besar dan perlu digali. Anak -- anak muda di Indonesia dan dunia  bisa menjadikan moemen ini sebagai prestasi terbesar di  bidang permusikan .

Dari relief yang menggambarkan alat musik dunia, sebagian besar memang ada di Indonesia . Ada yang didapat di Kalimantan, Sumatra Selatan dan sebagainya . Alat -- alat musik itu tersebar ke wilayah Indonesia adalah sesuatu yang sangat wajar karena satu budaya, satu geografis. Tapi Tim Sound of Borobudur mendapatkan alat itu ada di Thailand dan negara lainnya.

Beda dengan sejarah musik klasik eropa yang sangat begitu diagungkan kehadirannya. Padahal dari sisi usia , alat musik yang ditampilkan di Borobudur sudah berkisar 1200 tahun. Artinya peradaban musik kelas dunia sudah ada terlebih dahulu ada di Nusantara.  Menurut Budjana, dirinya menduga bahwa pada suatu masa pernah ada konser besar di Borobudur. Dan ini dianggap sesuatu yang perlu diteliti dan diungkapkan .

Peran Pemerintah dalam Memajukan Kebudayaan

Saya menilai apa yang dilakukan para founder Sound of Borobudur sudah sejalan dengan kesepahaman para pendiri bangsa Indonesia. Secara dasar hukumnya  melalui Undang -- Undang  NO 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan . Undang -- undang menganai kebudayaan adalah yang  pertamakali dimiliki oleh Bangsa kita.

Masih ingat dengan program Wonderful Indonesia?
Program perkenalan tempat wisata dan kebudayaan Indonesia yang sangat keren  tersebut bukan semata -- mata mengajak para   wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia guna menikmati suguhan budaya, tempat sejarah seperti Borobudur , namun lebih besar dari itu. Agar rakyat Indonesia Kembali mencintai apa yang ada apa yang tumbuh dari Bumi Nusantara.

Sound of Borobudur mewujudkan Borobudur Pusat Musik Dunia

Disebutkan bahwa "Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia", untuk menegaskan bahwa kebudayaan merupakan pilar kehidupan bangsa. Saat terjadi perubahan UUD 1945 pada awal masa reformasi melalui proses amandemen, pemajuan kebudayaan tetap menjadi prioritas bahkan makin ditegaskan.


Dalam salah satu pasalnya, yaitu Pasal 32 UUD 1945 dikembangkan menjadi, "Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya."

Inilah kenapa dukungan kepada Sound of Borobudur untuk menjadikan Borobudur sebagai Pusat Musik Dunia akan menjadi kenyataan. Faktanya Sudah banyak talenta tanah air yang mengharumkan nama negara di bidang musik yang menjadi citra diri bangsa sejak masa lampau.

Banyaknya alat musik seperti Kendang, Suling, Sitar, Angklung yang telah  diapresiasi dunia, diantranya dikukukan sebagai warisan budaya (untuk alat musik). Alat -- alat musik tersebut ada di Indonesia,  sudah ada sejak 1200 tahun yang lalu dan berpusat di Borobudur.

Ketika itu dibukukand alam sebuah relief dalam mahakarya bangunan terbesar di dunia , maka perlu ditasbihkan dalam bentuk pengakuan dunia secara utuh. Apalagi untuk kaum muda Indonesia yang kini sedang bertarung di bidang budaya di tengah euforia standar kerupawanan  ala korea,  kemewahan ala eropa dan lain sebagainya.

Bangga menjadi Indonesia

Betapa bangga menjadi Indonesia di tengah kebaikan sumber :merahputih.com
Betapa bangga menjadi Indonesia di tengah kebaikan sumber :merahputih.com
Pemerintah melalu Kementrian Pariwisata dan Ekonom  Kreatif  (Kemenparekraf) telah membuka seminar online mengenai Sound Of Borobudur yang akan mengupas  Borobudur Pusat Musik Dunia.  Kementrian ini memang memiliki tugas khusus yaitu   mengangkat nilai kebangsaan dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Saya Bangga sebagai Bangsa Indonesia yang berkebudayaan tinggi , karena nenek moyang kita  memiliki pandangan ke depan soal masa depan bangsa yang beradab dan berbudaya. Guratan /pahatan sejarah yang terpahat di Relief Candi Borobudur dipastikan akan terbaca oleh anak cucu cicit mereka. Alam tidak bisa menghapuskannya dari sejarah Indonesia, makanya dia ditemukan hingga kini. Betapa Wonderful Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun