Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Pola Makan Dua Kali dalam Sehari di Bulan Ramadan Pola Sehat bagi Tubuh Sesungguhnya

23 April 2021   17:10 Diperbarui: 23 April 2021   17:13 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan mempunyai tujuan agar kita sehat , maka konsistenlah created by yusep hendarsyah

Makanlah sebelum lapar berhentilah sebelum kenyang

Ada banyak orang melaksanakan diet untuk menurunkan berat tubuhnya dengan berbagai cara , salah satunya dengan berpuasa. Ada yang puasa sehari puasa sehari tidak , ada puasa sunah senin kamis, ada puasa tidak makan karbohidrat dan lain sebagainya.  Ini dilakukan semata  -mata  hanya keinginan agar bentuk tubuhnya proporsional. Sesungguhnya ada dua hal di dunia ini yang kurus ingin gemuk yang gemuk ingin kurus. Sesuatu yang terkadang sulit dijelaskan bagaimana solusinya.

Saya sendiri memiliki berat tubuh di kisaran 55 kg dengan tinggi badan 164 cm . Dengan tinggi seperti itu berat ideal saya seharusnya di angka 57,6 kg. Apa yang  harus saya lakukan? Yang jelas saya tidak terobsesi untuk menambah berat badan mengalir sajalah .

1.Faktor Keturunan

Bentuk tubuh saya sepertinya tidak bisa besar dikarenakan tidak ada dari  ayah ibu hingga keturuan ke atasnya yang berperawakan besar. Rata -- rata normal dengan tinggi dan berat badan standar . Tidak dikatakan kurus tidak dikatakan besar. Semuanya biasa -- biasa saja.

2.Makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang

Selama masa pernikahan kami , hampir setiap hari kerja normal istri selalu membawakan saya ransum (bekal makan ) siang. Dengan lauk yang menyehatkan ada protein,sayur , buah -- buahan . Bekal tersebut dilengkapi karbohidrat (nasi) yang untuk ukuran orang lain itu sangat sedikit. Tentu saja kalau itu dibandingkan dengan nasi warteg atau nasi padang yang dibungkus pulang. Tau sendiri kan porsinya pasti lebih banyak dibandingkan makan di tempat. Nah saya makan nasi memang dengan porsi yang minimalis , karena sejak muda saya tidak biasa makan banyak. Yang penting nikmat di mulut mantap di perut. Tidak penting kuantitas yang penting kualitas, apalagi ini adalah buatan istri saya yang pasti enak rasanya.

Kenapa bisa konsisten  Makan sebelum lapar?
Nabi Muhammad SAW berkata   untuk makan apapun sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Dan ini saya ikuti betul dalam keseharian saya.

3.Konsisten dalam jam makan

Pernah suatu ketika jam makan saya berubah. Karena saya sering di lapangan karena faktor pekerjaan , jam makan saya dari biasanya sebelum jam 12 siang menjadi lewat dari jam dua siang. Lalu  badan saya menggigil, kaki gemetaran dan malah makan menjadi tidak karu -- karuan . Bayangpun , semisal jam  1 siang adalah puncak- puncaknya orang lapar karena telah beraktivitas dari pagi harinya. Lalu jam  lapar itu bertambah , maka dipastikan kalau tidak lemas ya  makannya  menjadi  sangat lahap dan porsinya tentu bisa dikatakan berlebihan karena Hasrat memenuhi lapar tadi.

4.Berpuasa

Manusia tidak boleh untuk menghilangkan kodratnya, untuk mendapatkan makanan dan minuman dalam kehidupannya. Karena ingin langsing banyak orang berpantangan akibatnya malah ada ketidak seimbangan nutrisi dalam tubuh. Maka yang saya lakukan adalah lebih baik berpuasa secara normal dibandingkan harus menghilangkan salah satu  makanan semisal karbohidrat, tidak makan garam dan lain sebagainya. Makan saja secara wajar. 


Berpuasalah, niscaya kamu sehat. Yup, Ramadan ini memang melatih segalanya. Dari mulai kesabaran menjaga hawa napsu dan hawa lapar dahaga. Jauh dari itu agar kaum muslimin yang melaksanakan ibadah puasa secara konsisten tubuhnya akan kuat dan sehat. Satu bulan lamanya  kita berpuasa tentunya ada beberapa hal yang menjadi keuntungan bagi tubuh kita  :

1.Pola makan menjadi teratur

00 pagi hingga menjelang waktu imsyak setiap harinya kita melaksanakan aktivitas makan. Saat makan sahur rata- rata orang Indonesai, terutama saya pribadi makan tidak terlalu banyak. Yang penting minum banyak karena takut kehausan. Karbohidrat, protein , sayur mayur , buah dimakan secukupnya. Jarang sekali orang makan sahur seperti makan orang kelaparan lahap dengan porsi  yang sangat banyak

Saat berbuka pun sama. Nafsu ingin makan semua hidangan, minum sebanyak -- banyaknya tapi pas kena seteguk air hangat atau  manis seketika langsung hilang laparnya. Seharian kita membayangkan es degan kelapa muda dicampur susu, es cincau, es campur, es sirup aneka warna, kolak pisang, dan makanan minuman lainnya yang menyegarkan . Saat berbuka kemungkinan di hari pertama makan sebanyak -- banyaknya sebagai pelampiasan seharian berpuasa. Namun setelah hari kedua dan seterusnya makan menjadi normal dan tidak menjadi berlebihan. Itulah yang saya rasakan setiap Bulan Ramadan tiba. Badan tidak menjadi kurus atapun tidak menjadi besar. Semua sesuai porsinya. Yang penting nikmatnya bukan yang penting kenyangnya.

Konsistensi makan di dua waktu .  Waktu sahur dan waktu berbuka puasa. Ketika berpuasa saja dalam keadaan lapar dan haus ternyata seseorang tetap  bisa produktif, maka di bulan setelah Ramadan diharapkan  kualitas produktifitas bisa lebih baik lagi. Termasuk dalam menerapkan pola hidup sehat, menjaga keseimbangan berat tubuh  dan bisa mendapatkan tubuh ideal yang diinginkan. 

Kalau mau profesional,maka bisa meniru  pola makan para atlet baik nasional maupun internasional. Mereka tetap berpuasa meski harus bertanding. Mereka tetap bubar meski menjalankan puasa.  Dengan ilmu kesehatan dan gizi mereka bisa mendapatkan kembali asupan gizi dari makanan dan minuman yang disediakan  oleh team  gizinya .

Menjaga Pola Tidur baik bagi kesehatan tubuhmu, menjaga keberhasilan diet juga/dokpri
Menjaga Pola Tidur baik bagi kesehatan tubuhmu, menjaga keberhasilan diet juga/dokpri

2. Pola tidur menjadi teratur


Nah, yang menyebabkan seseorang itu kadang membesar tubuhnya adalah tidur malam diselingi dengan makan malam yang berlebihan. Kalaupun tidak makan berat bisa jadi aneka cemilan yang dibeli di warung, tersedia di kulkas itulah penyebabnya diet menjadi langing tidak pernah berhasil. Ditambah dengan tidur yang suka larut malam . Disaat orang -- orang normal meregenerasi sel -sel matinya menjadi baru pada saat tidur, eh kita malah enak -- enakan makan berat atau camilan. Saat tidur seharusnya organ tubuh kita istirahat malah terpaksa bekerja keras mencerna makanan yang masuk. Bangun -- bangun perut lapar lagi, akhirnya makan lagi begitu seterusnya .
Nah di Bulan Ramadan ini, manfaatkan tidur sebaik -- baiknya. Karena malam adalah waktunya untuk manusia beristirahat. Secara teori delapan jam waktu tidur itu menyehatkan. Nah konsistensilah di jam tidur tersebut.


Semoga bermanfaat  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun