Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Orangtua

14 April 2021   02:52 Diperbarui: 14 April 2021   03:00 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Orang tua tidak boleh membedakan perhatian dan kasih sayang, sehingga harus bersikap adil terhadap anak-anaknya sebagai kewajiban orang tua terhadap anak.

5. Memberi nafkah dan makanan yang halal.
Sabda Rasulullah SAW kepada Sa'ad Bin Abi Waqhas, "Baguskanlah makananmu, niscaya doamu akan dikabulkan."

6.Wajib bagi orang tua menikahkan anak dengan pasangan yang bertutur sikap baik dengan harapan anak akan mendapatkan keturunan dan kasih sayang yang baik dalam pasangannya.


 Firman Allah, "Kawinkanlah anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah waktunya kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari anugerah-Nya." (QS. An-Nur: 32).

7. QS At Taghaabun 64:14-15 antara lain menyerukan kepada orang mukmin, agar memaafkan serta tidak memarahi dan juga mengampuni anak-anak dan bersabar ketika menghadapi kenakalan anak-anak, karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Semoga Alah melimpahkan rahmat dan hidayahNya  agar sebagai orang tua  dapat mengemban amanahNya. Amiin.
"Allohummarhamna wa anta khoirurrohimin."

Yang harus direnungkan orang tua.

* Mendidik anak sebenarnya tanggung jawab siapa ya? Seringkali saling melemparkan tanggung jawab karena merasa masing-masing mempunyai peranan yang harus dijalankan sehingga masalah mendidik anak menjadi  tuduhan yang tidak enak,  jika anak tidak seperti yang diharapkan kebanyakan para orang tua. 

Misalnya anak menjadi salah pergaulan, terlibat pertengkaran atau tawuran,  menggunakan obat terlarang, tidak bisa lulus sekolah, suka minuman keras atau mabuk, tidak taat menjalankan ibadah,  cenderung mengganggu lingkungan dan mencemarkan nama baik keluarga. 

Hal ini menjadi ajang saling menyalahkan karena anak yang terlanjur menjalani kehidupan salah arah sebenarnya ada andil antara ayah dan ibunya atau orang tua yang mendidik, yang sejak awal menanamkan contoh sikap dan perilaku yang bisa merendahkan harga diri anak, misalnya dengan mengucapkan kata-kata kasar, mengejek, meragukan kemampuannya, tidak menunjukkan rasa sayang, sering membentak, mudah melampiaskan kekesalan dengan memukul ataupun menyakiti dengan kata-kata kotor kemudian tidak menunjukkan rasa kasih sayang , terlalu menuntut apa yang tidak mampu anak lakukan.

* Para orang tua juga sering melakukan kesalahan dengan tidak melakukan yang baik di depan anaknya sehingga anak cenderung tidak percaya terhadap nasehat yang orang tua berikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun