Sekolah tidak memberikan gambaran mengenai bagaimana murid-murid di masa depan sejak awal. Mereka tidak dibertahu bahwa ada profesi sebagai penulis, sutradara, pemain film, dokter, insinyur, penambang dan semacamnya.Â
Sekolah tidak melihat secara subyektif, melainkan obyektif, karena jumlah murid begitu banyak dan guru mungkin kewalahan jika harus memperhatikan satu per satu. Padahal, disitulah tempat orang tua menitipkan anaknya dan para guru merupakan sebagai penggantinya.
Dan ini memang harus dibenahi dari sekarang! Sekedar wacana dan tidak melihat penyebab masalah secara terang benderang, maka dapat mengeluarkan solusi yang kurang mantab.Â
Nah, marilah membuat role model sekolah dan sediakah untuk menjadikan anak-anak sebagai bahan percobaan itu? Revolusi mental bukan solusi, revolusi sistem pendidikan merupakan solusi.