Mohon tunggu...
Yurika Oktaviane
Yurika Oktaviane Mohon Tunggu... Guru - GURU

Menulis, Membaca, Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Yuk, Menulis Buku dari Karya Ilmiah; Resume Hari Ke-4 Komunitas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Angkatan Ke-28

18 Januari 2023   10:03 Diperbarui: 18 Januari 2023   10:06 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompasiana.com - Pada hari Senin, 16 Januari 2023 KBMN mengadakan pelatihan virtual via whatsaap group dengan tema "Menulis Buku dari Karya Ilmiah" . Pembekalan virtual ini berlangsung pada pukul 19.00 sampai dengan pukul 21.00 bersama moderator bernama Nur Dwi Yanti, S. Pd. dan narasumber yang bernama Eko Daryono, S. Kom yang dikenal sebagai seorang guru Mata Pelajaran TIK di SMPN 3 Mojolaban. Beliau Lahir di Karanganyar pada tanggal 20 Desember 1975. Beliau memulai karirnya sebagai  pengajar kursus dan akhirnya menjadi penulis, editor, narasumber diklat/seminar/ workshop baik kedinasan maupun non kedinasan dalam bidang penulisan KTI maupun buku umum, motivator literasi serta mentor penulisan berbagai macam karya ilmiah, sedang mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 7.  Beliau telah menghasilkan beragam karya tulis mulai dari kesejarahan, travelling, budaya lokal, penelitian ilmiah, hingga antologi.

Dalam pelatihan ini, beliau menyampaikan materi tentang pembuatan buku dari karya ilmiah. Secara umum, KTI (Karya Tulis Ilmiah) terbagi menjadi dua jenis yaitu KTI Non buku dan KTI Buku. KTI Non buku biasanya dibuat untuk mencapai suatu gelar akademis tertentu seperti tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi. Sedangkan KTI buku merupakan sebuah karya ilmiah yang harus melalui proses penelitian tertentu seperti PTK (Penelitian Tindakan Kelas), PTS (Penelitian Tindakan Sekolah), best practice, makalah, artikel, jurnal yang berisi ulasan atau resensi. KTI buku juga dapat berbentuk buku bahan ajar seperti diktat, modul, buku referensi. KTI buku juga dapat berbentuk sumber pengayaan seperti monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan hingga buku kompilasi yang berisi prosiding.

Beliau juga menambahkan bahwa tidak semua KTI itu berbentuk buku. PTK, PTS, tugas akhir, skripsi, tesis, desertasi dapat juga diwujudkan dalam bentuk laporan hasil penelitian yang dipublikasikan terbatas pada kalangan tertentu. Selanjutnya, Pak Eko menambahkan penjelasan tentang struktur penulisan KTI. Meskipun

secara bahasa, sangat ilmiah tapi tetap harus dimodifikasi sehingga bahasayang digunakan di dalam buku tersebut bersifat luwes, lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti "penelitian ini", "peneliti", "teman sejawat", atau pun "penulis".

Pada sesi pelatihan kali ini, kita juga dipandu untuk memodifikasi Judul dari karya ilmiah kita. Secara umum, sebuah karya ilmiah harus mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan latar penelitian (baik latar tempat maupun waktu).

 Selain itu, judul buku hasil konversi juga harus memiliki daya tarik dan daya jual yang kental sehingga bersifat unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku secara keseluruhan. Pada penulisan KTI non buku yang berupa laporan hasil penelitian, penulis perlu menjabarkannya dalam sistematika dan penomoran bab yang baku. Saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi dengan gaya penulisan buku yang tepat. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah.

Pak Eko menambahkan pentingnya kehati-hatian dalam menuliskan narasi pada isi buku terutama jika KTI tersebut digunakan untuk kepentingan kenaikan pangkat bagi guru ASN. Selain itu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku yakni keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan. Apalagi pada terlebih karya tulis seperti PTK yang pasti, harus, dan selalu  dicek keasliannya. Penulis juga harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan  adalah original atau hasil karya penulis itu sendiri. Untuk pengecekan plagiarisme KTI seperti skripsi, tesis, dan desertasi akan dicek menggunakan sistem plagiat khusus. Hal lain yang perlu diperhatikan saat mengkonversi PTI adalah menghindari kompilasi yang terlalu banyak, termasuk pada pernyataan yang merupakan pendapat ahli. Selanjutnya, penulis mengembangkan karya tulisnya dengan analisis dari sudut pandang penulis. Tak henti-hentinya, Pak Eko mengingatkan bahwa kegiatan menyadur langsung pendapat asli para pakar perlu dihindari dengan cara mengubah gaya penulisan kutipan.

Sebagai penutup, Pak Eko berpesan agar setiap penulis memperhatikan kaidah ilmiah dalam penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan digunakan untuk kenaikan pangkat bagi guru ASN. Semoga sebagai penulis profesional, kita dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang berbobot dan bermanfaat bagi masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun