Cerita ini sudah pernah di-post di Facebook saya pada tanggal 25 Januari 2010
Ada orang yang mengatakan bahwa mimpi adalah sesuatu yang disampaikan oleh alam. Alam menyampaikan kepada kita sebuah kisah yang sangat simbolik sehingga kadang sulit dimengerti. Lebih dari sebulan yang lalu saya bermimpi, awalnya saya merasa aneh dengan mimpi itu, namun tidak begituku perhatikan. Ketika mengingat mimpi itu kadang saya suka tertawa bahkan waktu menceritakannya pun yang mendengar akan tertawa sebab tokoh dalam mimpi itu begitu aneh.
Hari ini ketika saya sedang sibuk dengan papercraft-ku saya mengerti makna mimpi itu. Saya tidak merasa rugi menuliskan mimpi itu dalam buku harianku (yang kadang terbengkalai) sehingga saya bisa mengingat mimpi itu.
Pada suatu malam, seperti biasa saya tidur dan sebuah mimpi memasuki diriku. Dalam mimpi itu, aku sedang berguru dengan seorang yang sangat bijak sudah hidup beratus tahun membuat dia menjadi sangat bijaksana. Saya adalah satu-satunya murid dia. Saya dibesarkan olehnya sedari kecil. Sekarang saya sudah tumbuh menjadi seorang remaja yang dibekalinya dengan kebijaksanaannya dan kesaktiaannya. Guruku hidup di dalam gua, dan gua itu tidak ada yang istimewa. Dia, guruku, adalah seekor stegosaurus yang sebesar rumah satu tingkat. Dia digambarkan seperti penyu yang bijak dalam kisah fabel.
Dunia yang saat itu sudah hancur akibat ulah manusia di masa lalu yang tidak memperhatikan lingkungannya sehingga alam tidak lagi bersahabat dengan manusia. Kemungkinan manusia meneruskan hidupnya sudah hampir mendekati nol. Perang antarkelompok sering terjadi di mana-mana.
Suatu hari, guruku, sang stegosaurus dengan kesaktiaanya menciptakan mesin waktu demi kelangsungan hidup manusia. Dia mengizinkan manusia menggunakan mesin itu untuk kembali ke masa lalu dan memperbaiki perbuatan mereka terhadap alam sehingga masa sekarang dan masa depan tidak semakin parah. Namun kenyataannya, manusia tidak memanfaatkan kesempatan baik itu. Keegoisan manusia memperparah keadaan. Manusia yang pergi ke masa lalu merampas apa yang ada di masa lalu sehingga masa sekarang menjadi semakin parah.
Stegosaurus yang bijak karena usianya yang sudah tua meninggal di dalam guanya. Sebelum dia meninggal dia meninggalkan pesan kepada saya, ”hancurkan mesin itu.” karena manusia tidak menghargai apa yang telah ia lakukan.
Ketika saya hendak menghancurkan mesin itu, terdapat sekelompok manusia yang setuju dengan saya sebab kelakuan dari manusia tak beradab, alam semakin parah. Mereka datang melindungi saya dari manusia tak beradab itu. Tak lama sekelompok manusia datang lagi, dari jumlah mereka lebih banyak daripada yang ada di pihak saya. Mereka tidak setuju dengan apa yang hendak saya lakukan dan merekalah manusia tak beradab itu yang masih ingin kembali ke masa lalu untuk memuaskan diri mereka terhadap kekayaan masa lalu yang sudah tidak ada sekarang ini.
Akhirnya perang pun terjadi, kekuatan pihak saya kalah jauh. Melihat itu, saya dengan sekuat tenaga untuk segera menghancurkan mesin itu. Tiba-tiba terdengar dari belakang saya seseorang berteriak dengan nada marah,” Kenapa kau menghancurkan itu?!” sepersekian detik kemudian sebilah pedang menembus perutku dari arah belakang.
Saya terbangun dengan perasaan aneh di perut saya karena ditusuk di alam mimpi namun ingin tertawa karena si stegosaurus. Kenapa harus stegosaurus??
Hari ini, masih libur kuliah yang panjang (hampir 2 bulan), saya lebih banyak menghabiskan waktu liburan dengan papercraft daripada baca buku-buku yang sudah menumpuk menunggu untuk dibaca. Ketika sedang mengerjakan papercraft terlintas dalam pikiranku, kenapa waktu tidak pernah berjalan mundur? Seperti kisah dalam cerita Doraemon yang dimana manusia bisa berpindah-pindah waktu semau kita.
Jawabannya adalah supaya manusia belajar menghargai. Menghargai saat ini sebab dia akan menjadi masa lalu dan tidak kembali lagi. Stegosaurus menciptakan mesin waktu supaya manusia mengubah keadaannya menjadi lebih baik, namun manusia malah kembali ke masa lalu untuk bersenang-senang karena kekayaan alam lebih berlimpah daripada masa sekarang sehingga alam masa lalu juga rusak. Dengan kerusakaan alam di masa lalu, masa sekarang malah menjadi lebih parah bukannya lebih baik.
