Mohon tunggu...
Yurico Febriano
Yurico Febriano Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sriwijaya

I am currently in 4th Semester undergraduate international relations in Sriwijaya University.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Organisasi Internasional (PBB, OIC, dan Uni Eropa) dalam Menangani Krisis Kemanusiaan di Gaza

28 November 2023   14:48 Diperbarui: 28 November 2023   14:59 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza telah menarik perhatian dunia, termasuk organisasi internasional. Organisasi internasional memiliki peran krusial dalam penanganan krisis kemanusiaan di Gaza. Mereka menyediakan bantuan medis, makanan, dan perlindungan bagi warga yang terdampak konflik. Selain itu, organisasi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga berupaya menciptakan dialog antara pihak yang terlibat untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan. Upaya bersama ini penting untuk mengurangi penderitaan dan membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat konflik, sambil mendukung upaya pemulihan dan rekonstruksi di Gaza. Solidaritas internasional dan kerjasama adalah kunci dalam menangani dampak kemanusiaan di wilayah tersebut. Berikut ini merupakan beberapa Organisasi Internasional yang menunjukkan perannya dalam menangani krisis kemanusiaan di Gaza.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)

PBB berperan aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan, mediasi, dan advokasi bagi rakyat Gaza yang menghadapi konflik, blokade, dan kemiskinan. Secara kemanusiaan, PBB melalui lembaga-lembaganya seperti UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat) menyediakan bantuan medis, pendidikan, dan bantuan kebutuhan dasar lainnya kepada warga Gaza yang terdampak.

PBB juga terlibat dalam mediasi untuk meredakan konflik di kawasan tersebut. Mereka mencoba memfasilitasi dialog antara pihak-pihak yang terlibat, mendorong gencatan senjata, dan mendukung upaya perdamaian. Selain itu, PBB berperan sebagai advokat bagi rakyat Gaza di tingkat internasional, menyoroti kondisi kemanusiaan yang sulit dan mendesak untuk mengakhiri blokade yang memperparah penderitaan penduduk setempat. Upaya ini mencerminkan komitmen PBB dalam menjaga perdamaian dan keadilan di kawasan konflik.

Organisation of Islamic Cooperation (OIC)

Organisasi Kerjasama Islam (OIC) berperan dalam memberikan bantuan kemanusiaan, mediasi, dan advokasi bagi rakyat Gaza yang mengalami konflik, blokade, dan kemiskinan. OIC memberikan dukungan finansial dan kemanusiaan melalui proyek-proyek pembangunan dan bantuan langsung kepada warga yang terdampak. Mereka juga berupaya memfasilitasi koordinasi dengan negara-negara anggotanya untuk menyediakan bantuan kemanusiaan yang lebih efektif.

Dalam hal mediasi, OIC berusaha menjadi perantara dalam konflik di Gaza, mendorong dialog antara pihak-pihak yang terlibat untuk mencapai solusi damai. Organisasi ini dapat memainkan peran penting dalam diplomasi regional untuk meredakan ketegangan.

OIC juga terlibat dalam advokasi internasional, mengecam blokade dan kebijakan yang merugikan rakyat Gaza di forum-forum internasional. Mereka mendukung hak-hak rakyat Palestina dan berupaya meningkatkan kesadaran internasional terkait situasi sulit yang dihadapi penduduk Gaza. Melalui peran ini, OIC berkontribusi pada upaya global untuk mengatasi krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Uni Eropa

Uni Eropa (UE) berperan aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan, mediasi, dan advokasi bagi rakyat Gaza yang terkena dampak konflik, blokade, dan kemiskinan. Dalam hal bantuan kemanusiaan, UE menyediakan dukungan finansial dan logistik untuk proyek-proyek bantuan, termasuk pemberian bantuan medis, air bersih, dan bantuan kebutuhan dasar lainnya. UE juga mendukung lembaga-lembaga internasional dan organisasi non-pemerintah yang aktif di wilayah tersebut.

Dalam upaya mediasi, UE berusaha untuk memfasilitasi dialog antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Mereka bekerja sama dengan mitra regional dan internasional untuk mencari solusi damai dan mendorong implementasi gencatan senjata.

Dalam hal advokasi, UE secara terbuka menyuarakan keprihatinan terhadap situasi di Gaza dan memprotes pelanggaran hak asasi manusia serta blokade yang memperburuk kondisi kemanusiaan. Uni Eropa juga berkomitmen untuk mendukung solusi dua negara dan upaya perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.

Melalui kombinasi dari ketiga pendekatan tersebut, UE berusaha untuk membantu meredakan krisis kemanusiaan di Gaza dan mendukung upaya menuju perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah.

Maka dari itu, penanganan krisis kemanusiaan di Gaza yang dihadapi oleh Organisasai Internasional ini memiliki beberapa tantangan dan hambatan. 

  1. Konflik berkelanjutan dan ketegangan di wilayah tersebut menciptakan lingkungan yang berbahaya. Akses terbatas ke wilayah tersebut membuat penyediaan bantuan kemanusiaan sulit, menyulitkan lembaga-lembaga internasional untuk mencapai dan membantu warga yang membutuhkan.

  2. Blokade dan Pembatasan: Blokade ekonomi yang diberlakukan di Gaza oleh pihak-pihak tertentu dapat menghambat pengiriman bantuan dan rekonstruksi. Pembatasan-pembatasan ini mencakup kontrol ketat terhadap pergerakan barang dan orang, termasuk bantuan kemanusiaan, yang memperparah krisis kemanusiaan.

  3. Ketidakstabilan Politik: Situasi politik yang tidak stabil di Timur Tengah, termasuk perbedaan pendapat di antara aktor-aktor regional, dapat menghambat upaya mediasi dan penyelesaian konflik.

  4. Keterbatasan Sumber Daya: Organisasi internasional sering menghadapi keterbatasan sumber daya finansial dan logistik untuk menyediakan bantuan kemanusiaan yang cukup dan berkelanjutan di Gaza. Ini dapat membatasi kapasitas mereka untuk merespons kebutuhan yang terus berkembang.

  5. Kondisi Infrastruktur yang Rusak: Konflik bersenjata sering menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, termasuk fasilitas kesehatan, sekolah, dan rumah sakit. Merestorasi dan membangun kembali infrastruktur menjadi tugas yang sulit dan membutuhkan investasi besar.

  6. Tantangan Koordinasi: Banyak organisasi internasional yang terlibat, dan koordinasi di antara mereka dan dengan pihak lokal bisa menjadi rumit. Koordinasi yang efektif diperlukan untuk memastikan distribusi bantuan yang tepat waktu dan efisien.

  7. Kondisi Kemanusiaan yang Memburuk: Krisis kemanusiaan di Gaza berkelanjutan dan dapat memburuk seiring waktu. Kondisi psikologis dan kesehatan masyarakat juga menjadi perhatian serius.

Meskipun dihadapkan dengan tantangan ini, organisasi internasional terus berusaha untuk memberikan bantuan kemanusiaan, berperan dalam mediasi, dan melakukan advokasi untuk meningkatkan kondisi di Gaza.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun