Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tokoh Gereja dan Oikumene Itu Telah Pergi, Selamat Jalan Opung Pdt. SAE Nababan

9 Mei 2021   05:20 Diperbarui: 9 Mei 2021   07:43 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Telah kembali ke rumah Bapa di Surga, Senior kita terkasih Pdt. SAE Nababan 88 th (Emeritus Ephorus HKBP, mantan Presiden Dewan Gereja-gereja Sedunia, mantan Ketua Umum MPH PGI, Senior GMKI, Sekum DGI, di RS Medistra, Jakarta.
Semoga Tuhan memberikan penguatan dan penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan. Amin." ~ @Weinata Sairin - Kompasianer

Berita duka meninggalnya Pdt. Dr. SAE Nababan, LID ini dikirimkan ke saya oleh Pdt. Em. Weinata Sairin pada pukul 16.53 hari Sabtu, 8 Mei 2021, hanya 35 menit sejak beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Dan setelah itu, informasi terus mengalir dari rekan-rekan dan sahabat, baik lewat WA secara private dan group juga melalui media sosial serta media daring. 

Saya tidak bisa menahan untuk tidak menuliskan tentang tokoh yang luar biasa ini. Walaupun tidak termasuk sangat dekat, tetapi saya beruntung masih sempat berinteraksi secara terbatas dengan beliau dalam lingkup tugas pelayanan gerejawi dan gerakan oikumene di wilayah Persekutuan Gereja-geraja Indonesia. Berharap catatan kecil ini sebagai dokumen tentang perjalanan legasi akhir dari seorang SAE Nababan.

Beliau lahir di Tarutung pada 24 Mei 1933, yang berarti meninggal dalam usia 88 tahun, yang nyaris terisi secara penuh tanpa jedah dalam kapasitas yang dimiliki sebagai tokoh gereja dan gerakan oikumene di Indonesia, di Asia dan di Dunia. Bahkan di usia yang sudah sangat lanjutpun masih terus berkiprah, pun terus mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari beragam lembaga di dunia.

https://www.tagar.id/jansen-sae-nababan-pantas-terima-penghargaan-negara
https://www.tagar.id/jansen-sae-nababan-pantas-terima-penghargaan-negara
Opung SAE Nababan menjadi inspirasi bagi banyak orang lintas generasi, tidak hanya di Indonesia saja tetapi juga di lembaga-lembaga gereja di dunia. Kehadirannya selalu terasa karena daya pikir dan kritisnya yang luar biasa dalam banyak bidang. Khusunya di wilayah kegiatan organisasi gereja, baik skala nasional maupun internasional.

Pdt Em Dr. SAE Nababan, LID yang meraih Doktornya pada usia 30 tahun di kota indah Heidelberg Jerman setelah menyelesaikan Sarjana Teologi di kampus STT Jakarta, dan sejak kembali ke Indonesia terlibat dalam pelayanan gereja, baik di gereja induknya HKBP, maupun di PGI dan lembaga lainnya. 

Beliau termasuk yang paling lama menjabat sebagai Skretaris Umum Dewan Gereja-gereja di Indonesia dan diteruskan menjadi Ketua Umum PGI selama 20 tahun sebelum dia kembali ke HKBP sebagai orang nomor satu di sana, Ephorus HKBP. 

Tidak hanya itu, SAE Nababan juga pernah menjabat orang kunci di Dewan Gereja Asia (CCA) yang berkedudukan di Hongkong, menjadi Presidein Dewan Gereja Dunia (WCC) yang berkedudukan di Genewa, Swiss, menjadi Orang penting di lembaga misi seperti UEM di Wupertal Jerman, dan juga Dewan Gereja Lutheran. 

https://www.tribunnews.com/regional/2021/05/08/pendeta-sae-nababantokoh-gerakan-oikumene-meninggal-dunia
https://www.tribunnews.com/regional/2021/05/08/pendeta-sae-nababantokoh-gerakan-oikumene-meninggal-dunia
Perjumpaan dengan Opung SAE Nababan

Saya beda gerenarasi dengan beliau, dan ketika saya mahasiswa dulu di Salatiga hanya mendengar saja kehebatan tokoh yang kharismatik ini, apalagi ketika dia berada di atas mimbar. Tetapi, saya merasa beruntung karena memiliki kesempatan berjumpa dengan Pdt yang sangat fasih berbahasa Jerman dan Inggris ini, terutama ketika saya menjadi salah sorang pengurus di dalam MPH PGI.

Ada dua kali perjumpaan dengan beliau yang tidak terlupakan bagi saya. Pertama, terjadi pada tahun 1992 di kota kecil Tentena di Poso, Sulawesi Tengah, dalam Sidang Majelis Pekerja Lengkap PGI (MPL-PGI) dan beliau sebagai salah seorang Majelis Pertimbangan PGI. Saya mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan sebuah presentasi, tentang Pengelolaan Dana Pensiun PGI. Setelah selesai sesi saya, si Opung memanggil saya di tempat duduknya  dan dia mengatakan begini :

"Gulo, bagus sekali materi presentasi mu, kamu pinter, tolong berikan saya materi lengkap tentang pengelolaan dana pensiun PGI, saya mau mau pelajari". Dan saya mengatakan "terima kasih Opung atas apresiasinya, saya akan berikan sebentar"

pelitabatak.com
pelitabatak.com
Percakapan yang hanya  beberapa menit itu sungguh luar biasa, dan menjawab semua apa yang selama ini saya hanya dengar tentang beliau. SAE Nababan itu orangnya tegas, cepat, orientasi hasil dan tidak bertele-tele dan tidak berbasa-basi. Semua staffnya di PGI selama 20 tahun menjadi orang kunci di Salemba Raya 10, faham betul gaya kerja beliau yang tidak pernah menunda-nunda sesuatu dan harus tuntas.

Kedua, pertemuan kedua saya dengan beliau terjadi di Jerman pada tahun 2003. Secara kebetulan saja bisa jumpa dalam waktu hanya 30 menit. 

Dalam perjalanan tugas ke Eropa waktu itu, saya singgah di kantor VEM/UEM di kota sejuk Wuppertal Jerman, dan kebetulan beliau berada disana juga dengan tugas pelayanan.

Saat sarapan pagi berjumpa dengan Opung SAE Nababan di ruang makan, langsung memanggil saya dan menanyakan : "ada cara apa di Jerman?". Setelah menjelaskan saya dalam perjalanan menuju ke Ingggris, dia mengatakan : "Gulo, tinggal disini saja selama beberapa minggu, biar kita jalan bersama untuk berjumpa dengan gereja-gereja yang ada di Jerman dan memperkenalkanmu!". Saya sangat senang ajakan beliau, walaupun saya tidak bisa penuhi karena agenda saya di Southhampton Inggris sudah terjadual.

Dalam tugas saya selama di MPH PGI sampai tahun 2006 kami sering berjumpa tetapi dalam beragam agenda yang sangat umum. Kendati demikian, beliau tetap konsisten mengikuti semua dinamika dan gerakan kegiatan gereja dan oikumene di Indonesia. 

Perjalanan hidup pelayanan yang sudah dilakukan oleh Pdt. SAE Nababan sungguh menjadi warisan yang sangat mahal bagi kehidupan pergerakan oikumene di Indonesia dan juga di dunia internasional. Kepemimpinan dan manajemen gereja yang diterapkan pada masanya, menjadi rujukan yang sangat kuat dan inspiratif bagi perkembangan saat ini dan ke depan. 

Perjalanan hidupnya kurang lebih seperti yang dia tulis dalam otobiografinya berjudul "Selagi Masih Siang" diluncurkan pada bulan Agustus 2020 yang lalu. Beliau memang sosok pekerja tiada lelah dan sangat produktif karena selalu berorientasi pada output yang dihasilkan.

Sehingga semua proses harus mengikutinya. Sangat bisa dimengerti kalau semua staffnya akan terbirit-birit mengikuti beliau, apalagi kalau bicara tenggak waktu penyelesaian tugas, seperti Sidang-sidang PGI, sidang MPH 3 bulanan, Sidang tahunan MPL, Sidang Raya dan sejumlah agenda PGI yang selalu menuntut kecepatan.

Gaya disipling waktu dan target menjadi kunci keberhasilan dalam proses kepemimpinan dalam sebuah organisasi. Tidak saja organisasi sosial tetapi juga umum, publik dan keagamaan.

Opung SAE Nababan telah pergi, tapi namanya tidak pernah pergi, karena jejaknya dalam gerakan gereja dan oikumene akan terus diingat dan menadi rujukan penting bagi generasi selanjutnya.

seputartangsel.pikiran-rakyat.com
seputartangsel.pikiran-rakyat.com
Selamat Jalan Opung Pendeta Dr. SAE Nababan. Terima kasih atas warisan pelayanan yang diberikan. Tuhan memberkati keluarga yang kamu tinggalkan.

Yupiter Gulo, Wakil Bendahara MPH PGI 2000/2004, 2004/2009, Dana Pensiun PGI 1990-2003

Bekasi, Minggu Paskah VI - 9 Mei 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun