Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cermati 6 Kesalahan Fatal Si Pewawancara Pelamar Kerja

5 Mei 2021   14:40 Diperbarui: 6 Mei 2021   15:21 2570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wawancara Kerja (Element Envanto/Bialasiewicz)

"Walaupun sudah melewati proses panjang melelahkan, selesai mengikuti wawancara yang menegangkan, kemudian Anda dinyatakan gagal dan ditolak untuk pekerjaan yang dilamar. Anda pasti kecewa!"

Anda pasti kecewa karena wawancara itu pada umumnya merupakan tahap akhir setelah melewati rangkaian proses seleksi dan testing dengan menyisihkan banyak kandidat lainnya dengan setumpuk persyaratan yang harus dipenuhi.

Tapi, jangan buru-buru kecewa dulu, apalagi putus asa dan merasa dunia pekerjaan sudah tertutup buat Anda. Bisa jadi, Anda ditolak itu bukan karena Anda tidak baik atau tidak mampu untuk pekerjaan yang dilamar. Tetapi, sangat mungkin karena kesalahan yang dibuat oleh di pewawancara itu sendiri.

Si pewawancara calon karyawan tidak selalu benar dalam melakukan tugasnya. Dalam praktek ada banyak kekeliruan bahkan kesalahan fatal yang dibuat ketika mewawancarai calon karyawan. Hal ini sangat merugikan dan bahkan merusak, tidak saja merugikan si calon karyawan tetapi juga kerugian bagi perusahaan karena salah memutuskan atau memilih karyawan dalam perusahaan.

Hasil-hasil penelitian serta kajian dalam banyak literatur menunjukkan ada 6 kesalahan yang dilakukan oleh si pewawancara ketika melakukan wawancara pada calon karyawan yang hendak direkrut masuk dalam sejumlah pekerjaan yang sangat dibutuhkan. Kesalahan tersebut adalah :

  1. First impressions (snap judgments)
  2. Not clarifying what the job involves and requires
  3. Candidate-order error and pressure to hire
  4. Nonverbal behavior and impression management
  5. The effects of interviewees' personal characteristics
  6. The interviewer's inadvertent behaviors

Kesalahan pertama: Kesan Pertama (Penilaian Singkat)

Pewawancara cenderung mengambil kesimpulan, membuat penilaian cepat tentang kandidat selama beberapa menit pertama wawancara. Atau bahkan sebelum wawancara dimulai, berdasarkan skor tes atau resume yang sudah ada.

Hasil penelitian memperkirakan bahwa dalam 85% kasus, pewawancara telah mengambil keputusan bahkan sebelum wawancara dimulai, berdasarkan kesan pertama yang diperoleh dari lamaran kandidat dan penampilan pribadi. Dalam sebuah penelitian lain, menunjukkan kalau si pewawancara cenderung memberikan nilai yang menyimpang pada tes si kandidat diakhir sesi.

Dalam studi lain, pewawancara menilai kandidat mereka diberitahu pernah menderita depresi secara lebih negatif. Bahkan wawancara terstruktur biasanya didahului dengan diskusi singkat, dan kesan yang dibuat di sini dapat mencemari hasil wawancara

Ini sangat penting karena sering sekali muncul, bahwa kesan pertama sangat merusak ketika informasi sebelumnya negatif. Dalam sebuah penelitian, pewawancara yang sebelumnya menerima surat referensi yang tidak menyenangkan tentang pelamar cenderung akan memberikan si pelamar lebih sedikit kredit untuk kesuksesan masa lalu dan menganggap mereka lebih bertanggung jawab atas kegagalan masa lalu setelah wawancara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun